Sleman, IDN Times - Peneliti dari Institute International Studies (IIS) Universitas Gadjah Mada (UGM) memperkirakan dampak dari 2019-nCoV atau virus corona baru lebih besar dibandingkan dengan dampak dari SARS yang dulu sempat melanda Tiongkok.
Indrawan Jatmika, Peneliti IIS menjelaskan, jika merujuk pada merebaknya SARS pada 2002 lalu, terjadi penurunan ekonomi Tiongkok yang cukup kuat, dari yang awalnya 11,1 persen menjadi 9,1 persen.