Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi penambangan pasir ilegal di Sungai Progo. (IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times -Penambangan ilegal masih banyak dijumpai di sejumlah sungai yang ada di Yogyakarta. Penambangan yang melanggar aturan itu bisa merusak bantaran sungai. Penambangan itu menyebabkan tanah bagian tebing akan longsor dan menyebabkan penurunan dasar sungai yang berimbas pada penurunan permukaan air sungai.

"Jadi kalau sungai milik warga di sekitar lahan penambangan mulai mengering itu indikator bahwa permukaan air turun dan itu merugikan masyarakat karena harus membuat sungai lebih dalam lagi," kata Kabid Operasi dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu dan Opak (BBWSO), Ir Sahrial saat ditemui di Laguna Pantai Depok, Kabupaten Bantul, Sabtu (24/8).

1. Penambangan pasir ilegal banyak dijumpai di Sungai Progo‎

IDN Times/Daruwaskita

Sahrial menyebut telah mengeluarkan ratusan izin untuk penambangan pasir baik dengan alat berat ataupun dengan mesin sedot pasir. Namun Sahrial tidak memungkiri banyak penambangan pasir ilegal juga beroperasi.

"Jadi memang yang berizin dan tidak berizin hampir sama," katanya.

Menurutnya penambangan ilegal paling banyak terjadi di hulu Sungai Progo dan juga beberapa hulu sungai yang ada di Kabupaten Bantul. Para penambang ilegal ini menjadi penyumbang kerusakan biota yang ada di sungai yang ditambang tersebut.

"Memang ada sanksi bagi masyarakat yang melakukan penambangan pasir liar maka dari BBWSO bersama tim Pemda Satpol PP maka dilakukan peneguran dan jika ditemukan alat untuk menambang maka akan disita," ujarnya.

2. Penambangan pasir dengan mesin sedot banyak yang disalahgunakan‎

Editorial Team

Tonton lebih seru di