Pasar Beringharjo. (IDN Times/Holy Kartika)
Ambar menyebutkan beberapa strategi yang dilakukan adalah rajin memberikan sosialisasi mengolah sampah secara mandiri dan meminta pedagang untuk membawa pulang sampah yang diproduksinya. Strategi yang dilakukan kepada pedagang di 29 pasar di Kota Yogyakarta cukup efektif menekan jumlah sampah.
“Kami berharap kepada seluruh pedagang untuk konsisten menghadapi situasi darurat sampah. Setiap hari kita ingatkan melalui relay radio untuk didengarkan di pasar. Kemudian evaluasi rutin kita lakukan. Tadi pagi sudah kita lakukan evaluasi, selama ini sampah pasar menghasilkan 17 ton, sekarang sampah kami satu hari itu tinggal 7,5 ton jadi kami mampu menurunkan 10 ton,” ujarnya.
Ambar menegaskan kepada seluruh stakeholder dan pedagang untuk bisa menurunkan tiga ton lagi. Selain itu, upaya lain juga dilakukan dengan membuat beberapa biopori di beberapa pasar yang memungkinkan, misalnya Pasar Terban, Pasar Pasty dan Pasar Giwangan.
“Tentunya minggu depan akan kita evaluasi lagi apakah ini efektif atau tidak, harapan kami bisa menurunkan lagi paling tidak turun tiga ton lagi, sehingga harapan kami sampah harian tinggal 3,5 ton. Semoga dengan dukungan semua pihak baik dari dinas maupun dari pedagang dan seluruh komunitas yang ada di lingkungan pasar itu bisa terwujud," ujar Ambar.