Pengolahan sampah di TPST Dingkikan, Argosari Sedayu Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)
Bambang juga menambahkan bahwa ke depannya akses jalan menuju TPST Dingkikan akan diperbaiki agar pengiriman sampah menggunakan truk dapat berjalan lebih lancar. Saat ini, truk dari PT SBI yang mengambil RDF harus melakukan langsir karena jalan belum memadai.
"Harapannya dalam APBD tahun depan bisa dianggarkan untuk pembangunan akses jalan hingga memperlancar pengiriman RDF," tutur mantan Kepala Disdukcapil Bantul ini.
Bambang menjelaskan TPST Dingkikan sendiri memiliki kapasitas mesin yang dapat mengolah hingga 60 ton sampah per hari, terutama sampah plastik sebagai bahan utama RDF. Semakin banyak sampah plastik yang masuk, semakin tinggi pula volume produksi RDF.
"Produksi sampah menjadi RDF sangat tergantung jumlah sampah yang dikirim. Sehingga pemilahan sampah dari rumah tangga sangat penting," imbuh dia.
Lebih jauh Bambang mengatakan saat ini baru modul satu dan modul tiga yang dioperasikan karena mesin harus ada penyesuaian namun secara hasil RDF cukup banyak.
Saat ini, TPST Dingkikan telah mengoperasikan modul satu dan modul tiga, meskipun masih dalam tahap penyesuaian mesin. Namun, menurutnya hasil RDF sudah cukup banyak.
"Sejauh ini ada tiga tempat pengolahan sampah yang sudah beroperasi yakni di TPST Dingkikan, ITF Niten dan ITF Tamanan dan menyusul TPST Modalan," tandas Bambang.