Pemerintah Rampungkan 6 Proyek Bendungan Akhir Tahun 2024

- Pemerintah akan menyelesaikan pembangunan enam bendungan tahun ini, antara lain Bendungan Keureuto, Rukoh, Jlantah, Sidan, Meninting, Marangkayu.
- Pemerintah telah membangun 187 bendungan dan akan menuntaskan 61 bendungan sepanjang periode 2015-2024/2025. Selain itu, pemerintah mempersiapkan 11 bendungan baru yang dibangun sejak 2021.
- Pembangunan 259 bendungan bertujuan memenuhi program swasembada pangan yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto terlaksana pada 2028 nanti dengan syarat indeks ketahanan air RI setidaknya adalah 200 meter kubik per kapita/tahun.
Sleman, IDN Times - Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Bob Arthur Lombogia, menyebut pemerintah akan menyelesaikan pembangunan enam bendungan tahun ini. Keenam bendungan itu antara lain Bendungan Keureuto, Rukoh, Jlantah, Sidan, Meninting, Marangkayu.
"Di akhir tahun ini, ada yang akhir November ada yang diselesaikan awal Desember," kata Bob di GIK, UGM, Sleman, DIY, Sabtu (16/11/2024) malam.
1. Kejar penyelesaian seluruh 259 bendungan

Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, menyebut pemerintah hingga tahun 2014 lalu telah membangun 187 bendungan. Selain itu, 61 bendungan sudah dan akan dituntaskan pembangunannya sepanjang periode 2015-2024/2025.
Ia menambahkan, pemerintah turut mempersiapkan 11 bendungan baru yang dibangun sejak 2021. Lokasinya, tersebar di seluruh wilayah Tanah Air. "Sehingga total 259 bendungan yang dibangun oleh pemerintah," kata Diana.
2. Target swasembada pangan, energi dan pemenuhan kebutuhan air baku

Menurut Diana, pemerintah berkomitmen merampungkan pembangunan 259 bendungan ini demi memenuhi program swasembada pangan yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto terlaksana 2028 nanti. Demi mencapai swasembada pangan maka syarat indeks ketahanan air RI setidaknya adalah 200 meter kubik per kapita/tahun, dengan sebaran yang merata di seluruh Nusantara.
Di satu sisi, Indonesia menyimpan potensi ketersediaan air permukaan sebesar 2,78 triliun meter kubik per tahun. "Salah satu teknologi yang bisa mendukung upaya tersebut adalah pembangunan bendungan," ucap Diana.
Selain pangan, target swasembada energi, penyediaan irigasi serta pemenuhan kebutuhan air baku masyarakat bisa terpenuhi apabila potensi ketersediaan air permukaan tadi tertampung secara optimal.
3. Pembangunan bendungan belum merata
Lebih lanjut, Diana mengatakan jika pembangunan bendungan menyumbang program swasembada pangan lewat layanan irigasi seluas 1.271.415 hektare lahan. Pembangunan bendungan berkontribusi pada swasembada energi melalui penambahan energi listrik sebesar 15.627,83 MW, dan ketahanan air sekitar 59,59 meter kubik per kapita/tahun.
Persoalannya, Diana bilang, sebaran lokasi bendungan sejauh ini belum merata. Baru sebagian wilayah di Tanah Air saja yang masuk kategori punya ketahanan air melebihi 120 meter kubik per kapita per tahun. "Karena kalau nggak merata berarti swasembada pangan tidak bisa tercapai," ungkapnya.
"Ini merupakan target visium Kementerian PUPR tahun 2030, sedangkan beberapa wilayah lain masih belum memiliki bendungan dengan indeks ketahanan air nol meter kubik per kapita per tahun. Nah ini untuk menjaga dan mendukung swasembada pangan ini harus kita cari supaya swasembada pangan tetap bisa berhasil di 2028," tandas Diana.