Gubernur Jambi, Al Haris saat bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. (Dok.Istimewa)
Sementara itu, Gubernur Jambi, Al Haris, mengatakan pertanian menjadi hal utama yang menarik perhatian. Kondisi inflasi tinggi dan resesi global menjadi hal yang membuatnya ingin mempelajari lebih lanjut mengenai metode pertanian.
Al Haris mengungkapkan, ingin memperkuat pangan di Jambi sejalan dengan misi pak Presiden. Ia menekankan, apabila suatu daerah memiliki ketahanan pangan kuat, maka dipastikan inflasinya akan terjaga dengan baik. Karakter DIY pada pertanian dengan komoditasnya yang lengkap inilah yang akan ia bawa pulang sebagai oleh-oleh ilmu ke provinsinya.
“Tadi saya sudah mengobrol-ngobrol ada padi yang ditanam di lahan kering di Yogyakarta dan banyak hal lagi. Tadi juga saya minta kepada beliau, kadis-kadis di lapangan nanti mohon bimbingan untuk kami yang Jambi juga belajar di Yogyakarta ini,” kata Al Haris.
Al Haris menjabarkan, akan mengadopsi berbagai metode yang telah dijabarkan oleh Sri Sultan, yang sekiranya sesuai. Banyak hal yang bisa diadopsi dari DIY, misalnya lelang cabai di Sleman yang sempat ia lihat secara langsung. Hal ini menarik mengingat Jambi belum memiliki sistem pelelangan seperti di DIY.
“Kalau nanti kita punya lelang cabai seperti itu, terjaga betul harganya. Termasuk juga cabainya punya kualitas, karena sudah punya lelang yang terbuka,” katanya.