Pekerjakan Difabel, Mensos Apresiasi Toko Krisna Oleh-oleh Nusantara
Yogyakarta, IDN Times - Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Tri Rismaharini mengapresiasi toko Krisna Oleh-oleh Nusantara Jogja di Mal Malioboro.
Risma menyebut saat ini banyak perusahaan sulit menerima pekerja difabel, namun Krisna justru membuka peluang kerja.
"Terus terang tidak mudah mempekerjakan, banyak perusahaan sulit menerima saudara-saudara kita yang difabel, namun Pak Ajik (Ajik Krisna pemilik Toko Oleh-oleh Krisna) sukarela mempekerjakan mereka, baik di Denpasar (Bali) atau sekarang di Jogja," ungkap Risma saat memberi sambutan pembukaan Krisna Oleh-oleh Nusantara Yogyakarta, Jumat (31/5/2024) malam.
1. Berdayakan difabel dan umkm lokal
Risma berharap dengan niat baik Ajik semakin membuka ruang berkarya bagi difabel di Jogja. Pihaknya tidak menarget berapa jumlah difabel bisa berkarya di toko oleh-oleh ini, namun adanya peluang bekerja bagi difabel sudah menjadi satu langkah yang baik.
Kementerian Sosial (Kemensos) disebut Risma juga berupaya menyiapkan para difabel untuk bisa berkarya. "Kita ajari dulu, kita siapkan. Baru setelah itu kita limpahkan ke sini. Tidak ada target berapanya, bahwa ini sudah mulai ada niatan baik untuk saudara-saudara kita," ungkap Risma.
Risma pun mengapresiasi produk-produk yang dibuat dari keluarga miskin berbagai daerah di Indonesia dihadirkan di toko. "Ada dari Biak membuat oleh-oleh suvenir. Kemudian Pulau Buru berupa minyak kayu putih, dan beberapa produk lainnya. Kita harus mengajarkan mereka percaya diri. Kadang mereka juga tidak tahu cara memasarkannya. Saya tidak malu menjadi marketing UMKM keluarga miskin tadi," ungkap Risma.
Sementara Ajik Krisna menyebut Toko Krisna di Bali mempekerjakan 100 orang difabel, sementara di Jogja terdapat 2 pekerja difabel, dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah. Saat ini jumlah seluruh karyawan sebanyak 107 orang, sebagian besar merupakan warga Jogja.
2. Sediakan oleh-oleh makanan hingga kaos dan aroma terapi
Pemilik toko Krisna yang memiliki nama asli Gusti Ngurah Anom mengaku, mengembangkan Krisna di luar Bali lantaran didorong Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan wisata dan UMKM. Pemilihan Jogja karena dinilai memiliki kultur yang hampir sama dengan Bali.
Dengan menempati lahan seluas selapan ribu meter persegi, Krisna Oleh-oleh Nusantara Jogja menyajikan berbagai produk camilan seperti kacang, pie susu, bakpia, keripik, pia, kopi, kerupuk. Selain itu terdapat kaos, dress, celana, daster, aroma terapi, lulur, lukisan, kerajinan perak, dan produk-produk kerajinan lain juga dapat dibeli wisatawan sebagai buah tangan dari Jogja.
3. Mendukung ekonomi kerakyatan
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X yang diwakili Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto mengapresiasi hadirnya wadah baru untuk memberdayakan UMKM di Jogja. Menurutnya hal ini wujud nyata mendukung ekonomi kerakyatan.
"Saya mengapresiasi Krisna Oleh-oleh Nusantara Jogja yang memberi fasilitas kepada UMKM lokal untuk memasarkan produknya. Hal ini merupakan langkah nyata mendukung ekonomi kerakyatan, yang membantu pelaku usaha kecil dalam menjangkau pasar lebih besar dan luas," ungkapnya.