Grand opening Krisna Oleh-oleh Nusantara Yogyakarta. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Risma berharap dengan niat baik Ajik semakin membuka ruang berkarya bagi difabel di Jogja. Pihaknya tidak menarget berapa jumlah difabel bisa berkarya di toko oleh-oleh ini, namun adanya peluang bekerja bagi difabel sudah menjadi satu langkah yang baik.
Kementerian Sosial (Kemensos) disebut Risma juga berupaya menyiapkan para difabel untuk bisa berkarya. "Kita ajari dulu, kita siapkan. Baru setelah itu kita limpahkan ke sini. Tidak ada target berapanya, bahwa ini sudah mulai ada niatan baik untuk saudara-saudara kita," ungkap Risma.
Risma pun mengapresiasi produk-produk yang dibuat dari keluarga miskin berbagai daerah di Indonesia dihadirkan di toko. "Ada dari Biak membuat oleh-oleh suvenir. Kemudian Pulau Buru berupa minyak kayu putih, dan beberapa produk lainnya. Kita harus mengajarkan mereka percaya diri. Kadang mereka juga tidak tahu cara memasarkannya. Saya tidak malu menjadi marketing UMKM keluarga miskin tadi," ungkap Risma.
Sementara Ajik Krisna menyebut Toko Krisna di Bali mempekerjakan 100 orang difabel, sementara di Jogja terdapat 2 pekerja difabel, dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah. Saat ini jumlah seluruh karyawan sebanyak 107 orang, sebagian besar merupakan warga Jogja.