IDN Times/Tunggul Damarjati
Dijelaskan Revo, setidaknya ada 15 peserta yang berpartisipasi dengan karya masing-masing.
Agar bisa ikut mejeng di acara ini, tim kurator tak memberikan kriteria khusus. Paling tidak bisa mewakili keresahan mereka saat ini dan memancing diskusi antara pengunjung maupun dan pengunjung-seniman.
"Temanya, semua adalah warga. Jadi yang kita berusaha tangkap atau teman-teman berusaha tangkap adalah apa sih keresahan-keresahan warga hari ini," jelasnya.
Misalnya, ia mencontohkan salah satu seni instalasi berupa sayur mayur yang terpampang di beberapa sudut lokasi. Mengisahkan bagaimana dengan persediaan melimpah, bahan makanan malah sulit didapat dan pemertintah lebih memilih melakukan impor.
"Banyak juga orang berusaha menanam, ada inisiatif pertanian sendiri tapi juga justru orang-orang yang menghasilkan makanan untuk kita seperti petani terus menerus mengalami represi dari negara," katanya.
Sementara Lusi, humas lain dari kegiatan ini menyatakan, tak seluruh karya seni mengangkat atau menampilkan isu kekinian. Sebagian murni membuka ruang interaksi antara seniman dan penikmatnya.
"Ada RUU PKS, juga tentang kerusakan alam, tapi juga ada karya yang tidak langsung berpesan atau bermuatan politik, tapi membuka partisipasi warga untuk datang. Misalnya melukis di jalan. Itu orang bisa datang dna minta dilukiskan, bisa ngobrol," ujarnya.