Profil Prof. Ova Emilia, Rektor Perempuan Kedua UGM

Guru besar pendidikan kedokteran pertama di Indonesia

Yogyakarta, IDN Times - Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki rektor baru. Dia adalah Prof. dr. Ova Emilia, yang terpilih melalui Pemilihan dan Penetapan Rektor oleh Majelis Wali Amanat (MWA) UGM di Balai Senat UGM, Jumat (20/5/2022).

Ova ditetapkan menjadi rektor perempuan kedua di UGM setelah meraih 21 suara, unggul jauh dari dua calon rektor lainnya. Berikut profil singkatnya.

Baca Juga: Ova Emilia Terpilih Menjadi Rektor UGM, Raih 21 Suara 

1. Alumnus Pendidikan Kedokteran UGM

Profil Prof. Ova Emilia, Rektor Perempuan Kedua UGMProf. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D. terpilih sebagai Rektor UGM Periode 2022–2027. (ugm.ac.id)

Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., SpOG(K)., Ph.D., lahir di Yogyakarta, 19 Februari 1964. Ia lulus dari Pendidikan Kedokteran di Fakultas Kedokteran UGM pada tahun 1989. Ova lantas melanjutkan studinya ke University of Dundee, Skotlandia, hingga meraih gelar Master (S2) pada 1991.

Ova kemudian mengambil pendidikan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di UGM pada 1996–2000. Gelar PhD-nya diperoleh setelah menempuh pendidikan Clinical Teaching di University of New South Wales, Sydney, Australia. Terakhir, dirinya mengambil Konsultan Spesialis di UGM pada 2009.

2. Guru Besar Bidang Pendidikan Kedokteran pertama di Indonesia

Profil Prof. Ova Emilia, Rektor Perempuan Kedua UGMProf. dr. Ova Emilia pada saat pengukuhannya sebagai Guru Besar, 21 April 2016. (pendidikankedokteran.net)

Dalam upayanya memperjuangkan eksistensi Bidang Ilmu Pendidikan Kedokteran di Indonesia, Ova akhirnya dikukuhkan sebagai Guru Besar. Pengukuhan tersebut menjadikan ia sebagai Guru Besar Bidang Pendidikan Kedokteran pertama di Indonesia.

Pengukuhannya sebagai Guru Besar bertepatan dengan Hari Kartini, 21 April 2016. 

"Jika Bidang Pendidikan Kedokteran semula masih belum mendapat perhatian yang baik, kini dengan pengukuhan ini maka karier seorang ahli Pendidikan Kedokteran mulai mendapat pencerahan akan masa depannya," ujar Ova dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar, dilansir laman resmi UGM.

Ova pun tak menolak jika dirinya disebut sebagai Guru Besar "Kurikulum Pendidikan Dokter". Ia mempercayai, bidang ilmu yang ditekuninya tak hanya menghasilkan dokter yang menjadi pelayan masyarakat, tetapi juga sebagai pendidik.

Dalam kesempatan tersebut, Ova turut mengajak semua pihak, baik akademisi di Fakultas Kedokteran maupun praktisi kedokteran, termasuk Kementerian Kesehatan, untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan dokter demi kesejahteraan masyarakat.

"Life-long learning merupakan kontrak yang tidak bisa ditawar saat seseorang memilih profesi dokter. Begitu pula dengan life-long innovation dalam pendidikan kedokteran merupakan keniscayaan seiring perubahan yang terjadi dalam sistem pelayanan kesehatan. SDM andal yang dihasilkan oleh pendidikan kedokteran berkualitas tentu diharapkan menghasilkan pelayanan yang prima," tandas Ova waktu itu.

3. Prestasi Ova Emilia

Profil Prof. Ova Emilia, Rektor Perempuan Kedua UGMRektor UGM baru 2022-2077, Ova Emilia/ugm.ac.id

Setelah dikukuhkan sebagai Guru Besar, Ova turut menjabat sebagai Dekan sejak tahun 2016. Selain itu, dirinya juga menjadi Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Negeri Indonesia sejak 2018. 

Selama menggeluti profesinya, Ova meraih banyak penghargaan, di antaranya First prize for young gynecologist award pada 1998, The Best Lecture Faculty of Medicine pada 2006, dan The Best Lecture of Universitas Gadjah Mada pada 2010.

Ova sudah menelurkan banyak buku maupun jurnal internasional. Pada 2012-2020, ia membuat kurikulum dokter untuk pelayanan Keluarga Berencana (KB). Kurikulum ini menjadi model pelatihan yang diterapkan di Fakultas Kedokteran di Indonesia. 

Baca Juga: Ova Emilia Terpilih Rektor UGM, Ini Harapan Sivitas Akademika      

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya