Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Groundbreaking Tandai Dimulainya Pembangunan Tol Jogja-Bawen

Groundbreaking Tol Jogja-Bawen di Sleman, DIY, Rabu (30/3/2022). (Dok. Jasa Marga)

Sleman, IDN Times - Proses pembangunan proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen resmi dimulai dengan groundbreaking yang dilangsungkan di di Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, pada Rabu (30/3/2022). Proyek yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dibangun untuk meningkatkan konektivitas Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

1. Tol Jogja-Bawen menjadi pendorong ekonomi DIY dan Jateng

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian. (YouTube.com/Official Jasa Marga)

“Jalan Tol Yogyakarta-Bawen nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Semarang-Solo, dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta International Airport Kulon Progo yang saat ini masih tahap konstruksi dengan progres 20,21 persen dan akan membentuk segitiga emas yang dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah khususnya Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar),” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, Rabu, dilansir Antara.

Menurut Hedy, keberadaan jalan tol ini akan meningkatkan peran Yogyakarta sebagai daerah untuk perkembangan ekonomi di Pulau Jawa bagian Selatan. Terlebih, posisi Yogyakarta yang kuat dalam industri pariwisata.

PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) selaku Badan Usaha Jalan Tol yang dibentuk oleh konsorsium pemenang lelang diberi mandat untuk melaksanakan pembangunan jalan tol dengan investasi senilai Rp14,26 triliun. Pembangunan ini diharapkan mampu memberikan dorongan perkembangan ekonomi di DIY dan Jateng.

"Kepada konsorsium kontraktor untuk melibatkan tenaga kerja lokal dan produk lokal sebanyak mungkin, sehingga dampak ekonominya akan terasa sangat kuat," ungkap Hedy.

Lebih lanjut, Hedy mengatakan tantangan pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen cukup tinggi. Sebab, harus menjaga kawasan cagar budaya dan kelestarian lingkungan, serta trase yang melewati potensi gempa, sungai lahar dingin, hingga wilayah mata air yang harus dijaga.

“Dalam membangun jalan tol ini kita harus cepat, tapi juga tetap harus menjaga kualitas/mutu, memastikan keselamatan konstruksi, dan harus tetap jaga keseimbangan alam," terangnya.

2. Ditargetkan rampung 2024

Jalan Tol Yogyakarta-Bawen. (YouTube.com/Official Jasa Marga)

Sementara, Direktur Utama PT JJB, Oemi Vierta Moerdika, menjelaskan pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dibagi menjadi 6 seksi, yaitu Seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo sepanjang 8,25 Km, Seksi 2 Banyurejo-Borobudur 15,26 Km, Seksi 3 Borobudur-Magelang 8,08 Km, Seksi 4 Magelang-Temanggung 16,46 Km, Seksi 5 Temanggung-Ambarawa 22,56 Km dan Seksi 6 Ambarawa-Bawen 5,21 Km.

“Hingga saat ini, progres pembebasan lahan untuk Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo sepanjang 8,25 Km telah mencapai 92,28 persen. Sedangkan, progres pembebasan lahan untuk keseluruhan Seksi 1 s.d Seksi 6 adalah sebesar 10,45 persen,” ungkapnya.

Ia mengatakan, proses konstruksi di Seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo ditargetkan selesai pada kuartal IV 2023. Seksi 1 ini ditargetkan mulai beroperasi pada awal 2024 yang akan terhubung dengan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Yogyakarta International Airport di Junction Sleman.

Jika pembebasan lahan sesuai dengan target, lanjut Oemi, pihaknya akan melanjutkan konstruksi Seksi 2 Banyurejo-Borobudur, Seksi 3 Borobudur-Magelang, dan Seksi 6 Ambarawa-Bawen yang ditargetkan selesai pada Kuartal II tahun 2024.

“Seksi 2 dan Seksi 3 nantinya akan terhubung dengan Seksi 1 yang telah beroperasi terlebih dahulu. Sedangkan untuk Seksi 6 juga akan diprioritaskan karena lahan lebih siap di wilayah Bawen yang terkoneksi dengan Jalan Tol Semarang-Solo, serta juga dikelola oleh anak usaha Jasa Marga, PT Trans Marga Jateng,” tambahnya.

Sedangkan pembangunan untuk Seksi 4 Magelang-Temanggung dan Seksi 5 Temanggung-Ambarawa direncanakan rampung pada Kuartal IV 2024. Ini akan menggenapi pengoperasian Jalan Tol Yogyakarta-Bawen secara utuh. Hal ini menyesuaikan dengan rencana alokasi dana pembebasan lahan dari Pemerintah serta menimbang kondisi medan berupa perbukitan sehingga harus dilakukan pembangunan terowongan sepanjang 500 meter di Seksi 5.

“Menindaklanjuti arahan Menteri PUPR terkait aspek menjaga kelestarian lingkungan hidup, maka pada Seksi 5 kami membangun konstruksi tunnel/terowongan yang menembus wilayah perbukitan, berlokasi di STA 20+300 s.d STA 20+800. Tidak hanya itu, kami juga membangun konstruksi elevated sepanjang 4,4 Km di atas Selokan Mataram yang merupakan cagar budaya Yogyakarta,” pungkasnya.

3. Berharap jalan tol membawa kesejahteraan bagi masyarakat

Jalan Tol Yogyakarta-Bawen. (YouTube.com/Official Jasa Marga)

Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, turut mengungkapkan rasa bangganya atas sejarah groundbreaking jalan tol pertama di DIY. Dengan dibangunnya jalan tol penghubung DIY, Jawa Tengah dan daerah sekitarnya di Pulau Jawa, ia berharap transportasi barang, logistik maupun penumpang akan semakin lancar.

“Sehingga kita bisa memanfaatkan Bandara Yogyakarta International Airport dengan optimal serta destinasi wisata di DIY juga dapat dikunjungi dengan mudah oleh masyarakat. Kita berharap, jalan tol ini juga membawa kesejahteraan bagi masyarakat, karena dengan adanya jalan tol akan lebih mudah, cepat dan efisien,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us