12 Februari, Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,8 Km

Status Merapi masih Siaga

Sleman, IDN Times - Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran pada Sabtu (12/2/2022) malam.

"Awan panas guguran Merapi tanggal 12 Februari 2022 pukul 19.08 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 50 mm dan durasi 149 detik. Estimasi jarak luncur 2.800 m ke arah barat daya," demikian laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun media sosial resminya, Sabtu.

Baca Juga: DI Yogyakarta Catat 1.065 Kasus Baru Positif COVID-19

1. Hari sebelumnya, terjadi dua kali awan panas guguran

12 Februari, Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,8 KmAwan panas Gunung Merapi, Senin (16/8/2021) / BPPTKG

BPPTKG juga melaporkan hasil pengamatan Merapi selama Jumat (11/2/2022) pukul 00.00--24.00 WIB. Pada hari tersebut, terjadi dua kali awan panas guguran dan puluhan guguran lava.

"Teramati 2 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 2.500-2.700 meter ke arah barat daya. Teramati 27 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter," tulisnya.

2. Terjadi 156 gempa guguran

12 Februari, Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,8 KmAngin berembus di lereng Gunung Merapi terlihat dari kawasan Klakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Selain itu, BPPTKG juga mencatat terjadinya 156 kali gempa guguran, 2 kali gempa embusan, 1 kali gempa vulkanik dangkal, dan 1 kali gempa hybrid/fase banyak pada hari yang sama.

Sedangkan terkait deformasi di kawah Merapi, laju rata-rata pemendekan jarak EDM Babadan (RB2) sebesar 1 sentimeter per hari berdasarkan data tiga hari terakhir.

3. Merapi masih berstatus Siaga

12 Februari, Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,8 KmGunung Merapi terlihat dari kawasan Candi Plaosan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

BPPTKG mengungkapkan, saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level 3. Potensi bahaya yang mungkin terjadi berupa guguran lava dan awan panas di sektor Selatan--Barat Daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

"Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," tulisnya.

Baca Juga: BPPTKG Larang Warga Beraktivitas di Lokasi Potensi Bahaya Merapi 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya