Simulasi penyakit menular yang dilakukan oleh RSUP dr. Sardjito. IDN Times/Siti Umaiyah
Lebih lanjut, Eniarti mengatakan, apa yang terjadi tersebut juga akan menjadi satu hal yang akan dicermati oleh pihak RSUP Dr. Sardjito. Di mana selanjutnya hal tersebut juga akan dilakukan perbaikan-perbaikan ke depannya.
"Jadi insyaallah ini juga akan menjadi sebuah hal agar kita semua lebih juga mencermati hal-hal yang harus kita lakukan, untuk perbaikan-perbaikan selanjutnya," paparnya.
Sebelumnya, dikabarkan mengenai adanya pasien meninggal di Sardjito lantaran permasalahan oksigen. Direktur Utama Sardjito yang sebelumnya dijabat oleh Rukmono Siswishanto memberikan keterangan bahwa 63 pasien Sardjito yang meninggal merupakan akumulasi dari Sabtu Pagi (3/7/2021) sampai Minggu Pagi (4/7/2021). Selain itu, pasien meninggal juga bukan hanya yang menggunakan oksigen maupun COVID-19 saja.
"Yang meninggal pasca oksigen sentral habis pukul 20.00 WIB, maka kami sampaikan jumlahnya 33 pasien. Pasien sejumlah itu bukan semata-mata pasien COVID-19 yang harus dengan bantuan oksigen, tetapi terdapat pasien lainnya pula," paparnya.
Rukmono juga membantah jika pasien yang meninggal itu tidak dapat bantuan oksigen. Di mana setelah oksigen central habis, pasien tetap tersuplai dengan oksigen tabung. Menurutnya, meninggalnya pasien lantaran kondisi klinisnya yang memburuk.