Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi ruang isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Bantul, IDN Times - ‎Seorang pasien konfirmasi COVID-19 yang sedang menjalani isolasi di shelter di Niten, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, kabur pada Senin (7/6/2021) malam. 

Pria asal Kalurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak, ini pun membuat geger petugas. Sang pasien akhirnya ditemukan pulang ke rumahnya. Ia diketahui nekat meninggalkan lokasi isolasi mandiri karena kangen dengan kambing peliharaannya di rumah.

1. Kabur dari shelter Niten karena kangen dengan kambingnya di rumah‎

Ilustrasi ternak kambing peliharaan warga. (IDN Times/Indiana Malia)

Panewu Pandak, Kusmardiono tak membantah kabar salah satu warganya yang menjalani isolasi di shelter Niten nekat kabur dan pulang ke rumahnya di Wijirejo.

"Iya, dia kangen sama kambingnya. Kebetulan pasien tersebut menjalani isolasi di shelter Niten bersama dengan adiknya," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (9/6/2021).

2. Pasien yang kabur sudah selesai jalani isolasi mandiri‎

Ilustrasi. Penempelan stiker di rumah warga (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Sejatinya pasien positif COVID-19 seharusnya menyelesaikan isolasi pada hari Selasa (8/6/2021) kemarin. Namun yang bersangkutan tidak sabar dan akhirnya pulang ke rumah dari shelter.

"Ya itu alasannya. Kangen dengan kambing peliharaannya di rumah," tuturnya.

Menurutnya sisa satu hari dari masa isolasi dilanjutkan dengan isolasi mandiri di rumah dan seluruh kebutuhan sehari-hari dicukupi oleh tetangga termasuk dalam pengawasannya.

"Hari ini sudah selesai isolasi di rumah. Sedangkan untuk tracing kontak erat tidak ada karena yang bersangkutan langsung pulang ke rumah dan tidak kontak dengan orang lain,"ungkapnya.

3. Kasus COVID-19 aktif di Pandak lebih dari 50 orang

Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Kasus harian COVID-19 di Kapanewon Pandak termasuk tinggi yakni 79 warga yang positif COVID-19 dan dimungkinkan masih akan bertambah karena sejumlah uji swab hasilnya belum keluar.

"Masih ada sekitar 40 sampel uji swab yang sampai hari ini belum keluar. Sampel uji swab diambil dari tracing kontak erat klaster pengajian," ungkapnya.

Selain klaster pengajian, di Kapanewon Pandak juga ditemukan klaster hajatan dengan sembilan orang yang diambil swab dan hasilnya positif. Sebanyak lima orang yang positif kini menjalani isolasi di shelter kalurahan dan sisanya menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

"Kapanewon Pandak masuk satu dari tujuh kapanewon di Bantul yang memiliki pasien positif lebih dari 50 kasus," katanya.‎

Editorial Team