Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pembukaan Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF), di University Club Universitas Gadjah Mada (UC UGM), Selasa (6/8/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Pembukaan Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF), di University Club Universitas Gadjah Mada (UC UGM), Selasa (6/8/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Intinya sih...

  • Kemenparekraf RI menarget wisatawan dari sejumlah negara dalam pengembangan industri wisata halal dan ekonomi kreatif.
  • Wisata halal adalah wisata yang ramah dengan kebutuhan umat Muslim, termasuk makanan halal, akomodasi, dan pelayanan shalat.
  • Pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dapat mengikuti bootcamp dan pitching untuk mendapatkan edukasi serta kesempatan pitching di depan lembaga pendanaan syariah.

Sleman, IDN Times - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) menarget wisatawan dari sejumlah negara dalam pengembangan industri wisata halal, dan ekonomi kreatif. Potensi wisata halal dan ekonomi kreatif di Indonesia dinilai memiliki potensi besar, mengingat Indonesia juga menempati posisi pertama Top Muslim Friendly Destination of The Year 2024, dalam Mastercard Crescentrating Global Muslim Travel Index (GMTI).

“Wisata halal itu sebenarnya adalah wisata yang ramah dengan kebutuhan umat Muslim. Jadi yang isinya pertama makanan halal, apakah ada informasi restoran halal, mana saja, dan mencarinya gampang,” ujar Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani, disela acara Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF), di University Club Universitas Gadjah Mada (UC UGM), Selasa (6/8/2024).

Editorial Team

Tonton lebih seru di