Pariwisata Digital Meningkat UGM Dorong Kesejahteraan Komunitas Lokal
Sleman, IDN Times - Pariwisata digital di Indonesia mengalami kemajuan pesat dengan pemanfaatan teknologi untuk mempromosikan destinasi, pemesanan online, dan pengalaman virtual. Revitalisasi pariwisata digital di Indonesia dilakukan untuk meningkatkan daya saing global, memperluas jangkauan pasar, dan memberikan pengalaman wisatawan yang lebih terkoneksi.
Memandang fenomena pariwisata digital (digital tourism) yang menjadi salah satu fondasi ekonomi digital (digital economy), Dosen Bisnis Perjalanan Wisata Vokasi UGM, Muhammad Sidiq Wicaksono menilai digitalisasi dapat merevitalisasi sektor pariwisata dengan meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas.
“Pariwisata yang telah terintegrasi dalam sistem digital memungkinkan pemesanan online dan pengalaman virtual bagi konsumen,” kata SIdiq, dalam DigiTalk #60 bertemakan Revitalisasi Sektor Pariwisata Melalui Inovasi Digital di Auditorium Fisipol UGM, Kamis (14/12/2023).
1. Kesejahteraan komunitas lokal perlu diperhatikan
Penggunaan sistem digital, menurut Sidiq, harus tetap mempertimbangkan pendapatan adil bagi komunitas lokal, partisipasi komunitas, keberagaman budaya, dan pelestarian alam. “Goal utama dari kepariwisataan masa kini adalah membersamai digitalisasi dengan sustainability,” tegas Sidiq.
Menanggapi kebutuhan akan revitalisasi sektor pariwisata tersebut, Vice President, Public Policy & Government Relations Traveloka, Widyasari Listyowulan memperkenalkan Traveloka sebagai pelaku usaha di bidang travel platform yang membantu pelaku usaha di industri pariwisata mempromosikan penawaran produk atau jasa mereka ke khalayak.
2. Tahun 2022, Indonesia peringkat 32 Travel and Tourism Development Index (TTDI)
Pada 2022, Indonesia mencapai peringkat ke-32 dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI), dengan kontribusi PDB pariwisata meningkat menjadi 3,6 persen. Dampak signifikan Traveloka diberikan dengan kontribusi rata-rata 0,22 persen per tahun terhadap PDB, menciptakan nilai tambah bruto dan mendukung lebih dari 1,5 juta pekerja.
“Melalui beragam produk dan layanan, Traveloka juga berupaya mendukung inklusivitas dan keberlanjutan, menjadikannya pelaku utama dalam transformasi positif sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia,” kata Widyasari.
3. PHRI DIY ingatkan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan
Terkait industri hospitality yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari sektor pariwisata, Wakil Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DIY, Wahyu Wikan Trispratiwi mendukung gerakan digitalisasi pariwisata, termasuk penyediaan layanan Online Travel Agent (OTA).
Digitalisasi pariwisata, melalui penggunaan teknologi seperti MetaSearch sites, contactless payments, mobile check-in, dan cloud-based property management systems (PMS), bermanfaat untuk peningkatan efisiensi operasional serta keamanan dan kenyamanan tamu.
“Dengan terus mengikuti tren inovasi dan teknologi, bisnis hospitality dapat menjaga daya saing, mengoptimalkan pendapatan, dan memberikan pengalaman yang luar biasa kepada tamunya,” kata Wikan.
Menurutnya, menuju digitalisasi sektor pariwisata, tantangan tetap hadir, seperti isu privasi, cyber security, dan ketidaksetaraan akses digital yang harus segera dimitigasi.