Yogyakarta, IDN Times - Kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) masih menjadi persoalan yang mendesak untuk diatasi. Namun, makanan yang berpotensi menimbulkan keracunan tidak semudah itu dideteksi hanya dari tampak luarnya.
Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, Prof. Sri Raharjo, menegaskan bahwa tanggung jawab mengenali makanan layak konsumsi tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada konsumen, dalam hal ini siswa penerima MBG. Menurutnya, siswa hanya dapat mengandalkan indra penciuman, penglihatan, atau mengecek tekstur makanan.
“Padahal persoalan pangan yang tidak aman itu tidak selalu disertai tanda-tanda, misalnya pembusukan,” ujarnya, Jumat (3/10/2025) dikutip dari laman resmi UGM.