Sleman, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi beberapa hari terakhir terjadi iklim anomali La Nina di Indonesia. Berkenaan dengan perkiraan tersebut, Sekretaris Pusat Studi Bencana UGM, Andung Bayu meminta masyarakat mewaspadai kemungkinan curah hujan tinggi akibat anomali La Nina.
Andung memaparkan La Nina dan pasangannya yaitu El Nino, atau sering disebut El-Nino Southern Oscillation/ENSO merupakan satu gejala perubahan atmosfer yang umumnya memperngaruhi kondisi cuaca secara musiman di Indonesia dan negara lain di sekitar Samudra Pasifik.
“El Nino dan La Nina memiliki rentang waktu pengulangan setiap 2 hingga 7 tahun. Berdasarkan acuan sejarah, El Nino ditemukan terlebih dahulu dibanding La-Nina," ungkapnya pada Senin (12/10/2020).