Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bibit pohon eucalyptus di Pabrik PT Toba Pulp Lestari, Kabupaten Toba, Sumut (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Sleman, IDN Times - Pakar Herbal Universitas Gadjah Mada sekaligus Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Suwijiyo Pramono menyebutkan kalung eucalyptus yang dirilis oleh Kementerian Pertanian (Kementan) belum terbukti sebagai penangkal COVID-19.

“Virus corona Sars-CoV-2 ini kan baru, dalam uji Kementan kemarin menggunakan virus itu atau bukan? Misalnya sudah digunakan, kembali lagi kalau uji baru di tahap invitro baru sebatas itu,” ungkapnya pada Senin (6/7).

1. Eucalyptus mengandung zat yang bermanfaat bagi tubuh

Produk Eucalyptus Kementan untuk Anti Virus Corona (Dok. IDN Times/Kementan)

Suwijiyo menerangkan, memang benar eucalyptus mengandung sejumlah zat aktif yang bermanfaat bagi tubuh karena mengandung minyak atsiri yang di dalamnya terdapat senyawa 1,8 sineol yang bersifat antibakteri, antivirus, dan ekspketoran untuk mengencerkan dahak. Selama ini eucalyptus memang digunakan secara topikal ataupun inhalasi, bukan untuk digunakan per oral atau sebagai obat dalam.

"Pemakaian eucalyptus umumnya dioleskan atau dihirup seperti pada produk minyak kayu putih, balsem dan roll on," terangnya. 

2. Masih diperlukan pembuktian

Editorial Team

Tonton lebih seru di