ilustrasi peretasan (IDN Times/Mardya Shakti)
Yudi menyarankan upaya identifikasi kelemahan yang menjadi pintu masuk serangan, termasuk pembaharuan perangkat lunak, serta pengetatan akses kontrol dan peningkatan protokol keamanan.
Menurutnya, penting agar dilaksanakan pelatihan rutin keamanan siber pada pegawai Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Kominfo. "Mereka wajib dibekali cara mengidentifikasi dan melaporkan aktivitas siber mencurigakan, termasuk tindakan yang diambil bila muncul serangan," ujarnya.
"Investasi pada teknologi keamanan perlu mengalokasikan anggaran yang memadai untuk investasi pada teknologi keamanan terbaru, seperti artificial intelligence untuk deteksi anomali, blockchain untuk integritas data, dan sistem keamanan berbasis cloud yang lebih fleksibel dan scalable," imbuh Yudi, Rabu (26/6/2024).