Proses pemilihan plastik yang akan diproses menjadi BBM di bank sampah.(IDN Times/Daruwaskita)
Menurut Suratno, proses pengolahan sampah plastik cukup mudah. Diawali sampah plastik sebanyak 20 kilogram dimasukkan dalam alat Pinolisis (alat untuk menyuling) kemudian dipanaskan dengan api hingga suhu 200 derajat hingga 300 derajat Celsius.
"Dari proses pembakaran sampah plastik pada suhu 200 derajat yang menghasilkan uap kemudian didinginkan dengan air pada tempat yang terpisah akan terlihat adanya tetesan minyak tanah yang ditampung dalam ember kecil atau toples," ucap pria yang juga menjabat Ketua RT 03 Padukuhan Siten ini.
Dari 20 kilogram sampah yang diproses di Pinolisis, akan dihasilkan sekitar 10 hingga 12 liter BBM jenis minyak tanah. Namun jika sampah plastik yang disuling merupakan sampah plastik bening, bisa menghasilkan lebih banyak. Namun, karena yang diolah hanyalah plastik campuran yang tidak laku dijual dan hanya dibuang maka hasilnya tidak maksimal.
"Sedangkan abu bekas plastik yang dibakar masih digunakan media untuk menanam di pekarangan rumah. Jadi tidak ada yang dibuang lagi," tuturnya.