Penolakan Paguyuban Gejayan Ayem Tentrem. IDN Times/Siti Umaiyah
Iwan memaparkan jika pihaknya tidak melarang segala bentuk aksi yang dilakukan mahasiswa yang mengkritisi kebijakan pemerintah. Hanya saja, pihaknya menolak jika Jalan Gejayan dijadikan tempat untuk menarik massa yang sangat banyak.
Pihaknya pun meminta kepada kelompok-kelompok mahasiswa, LSM, ormas, maupun yang lainnya untuk tidak menjadikan wilayah Gejayan sebagai tempat dan ajang aksi yang melibatkan banyak massa.
"Demo kan sudah ada tempatnya, di gedung DPR, kampus, tapi jangan di Gejayan. Gejayan nanti menganggu kemacetan, kalau ribut kan warga sekitar juga kena dampak," paparnya.
Menurut Iwan, sebelum melakukan aksi penolakan ini, pihaknya sudah melakukan pemasangan spanduk penolakan aksi massa pada tanggal Agustus 2020. Namun, pada tanggal 14 Agustus spanduk penolakan tersebut sudah tidak ada.
"Kemarin sudah kita pasang, tapi waktu demo tanggal 13 nya, tapi tanggal 14 kok tidak ada. Tapi saya tidak tahu siapa yang melepas. Boleh demo, asal jangan di wilayah Gejayan," katanya.