Otoritas hukum Argentina melakukan penyelidikan penyebab meninggalnya bintang sepak bola dunia Diego Maradona. Pada hari Minggu (20/11/2020), bukti data rekam medis dari dokter yang menangani Diego Maradona telah disita. Hal ini sebagai bagian dari penyelidikan atas kematian legenda sepak bola pada hari Rabu (25/11/2020) akibat serangan jantung di usia 60 tahun.
Dikutip dari Antara pada Senin (30/11/2020), penyelidikan dilakukan berdasar permintaan jaksa penuntut umum di area elite pinggiran Buenos Aires, San Isidro, setelah disetujui oleh hakim setempat.
Sebuah sumber mengatakan bukti yang terkumpul membuat kesimpulan diperlukannya penggeledahan di rumah dan kantor Dokter Leopoldo Luque.
Leopoldo Luque menyatakan pihak jaksa penuntut umum tak mengungkapkan informasi lebih lanjut apa yang mendasari penyelidikan tersebut.
"Tidak ada malpraktik. Saya mengupayakan yang terbaik untuk membantu Diego. Ia membutuhkan bantuan," kata Luque kepada stasiun televisi lokal selepas rumah dan kantornya digeledah.
Pengacara Maradona, Matias Moria, satu hari setelah kematian kliennya mengatakan akan meminta penyelidikan mendalam terkait sebab kematian Maradona sembari mengkritik lambatnya respon petugas medis darurat.
"Ambulans tiba lebih dari 30 menit, kebodohan kriminal," cuit Matias dalam akun Twitter pribadinya.