Omicron Masuk Bantul, COVID-19 Naik 490 Kasus dalam Sebulan

Bantul, IDN Times - Kasus harian COVID-19 Kabupaten Bantul dalam kurun waktu sebulan terakhir, yaitu 10 Januari--10 Februari 2022, mengalami lonjakan hingga 490 kasus. Lalu apakah lonjakan kasus harian COVID-19 di Bumi Projotamansari ini akibat varian Omicron?
1. Pastikan varian Omicron sudah masuk Bantul
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul, Joko B Purnomo, mengaku belum bisa memastikan apakah peningkatan kasus harian COVID-19 akibat varian Omicron atau masih terkait varian Delta. Namun, Wakil Bupati Bantul ini memastikan bahwa varian Omicron sudah masuk Bumi Projotamansari.
"Saya dapat laporan ada lima warga Bantul yang terpapar varian Omicron sesuai hasil Whole Genuine Squencing (WGS) ada 5 pasien pada Januari 2022 dan ada 13 pasien yang terpapar varian Delta (periode September 2021 hingga Januari 2022)," katanya ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/2/2022).
2. Pasien yang terpapar varian Omicron sudah sembuh
Baik pasien yang terpapar varian Omicron dan varian Delta, kata Joko semuanya sudah dalam penanganan Dinas Kesehatan dan sudah dinyatakan sembuh.
"Semuanya sudah sembuh semua, penanganan sangat baik oleh Dinas Kesehatan Bantul," tuturnya.
3. Selter bekas RS Padmasuri sudah diisi 27 pasien
Joko menjelaskan, untuk mengantisipasi lonjakan kasus harian COVID-19 yang saat ini sudah mulai terasa, Pemkab Bantul mengaktifkan kembali selter kabupaten. Pada tahap pertama ini, selter bekas RS Patmasuri sudah dioperasikan. Bahkan, hingga 9 Februari kemarin, sudah terisi 27 pasien dari 60 tempat tidur yang disiapkan.
"Kita juga minta selter kalurahan juga diaktifkan kembali mengantisipasi gelombang ketiga COVID-19," ungkapnya.
"Pasien yang tanpa gejala atau bergejala ringan bisa isolasi mandiri di rumah atau di selter kalurahan, sedangkan yang bergejala sedang hingga berat bisa dirawat di RSLKC atau rumah sakit rujukan COVID-19 di Bantul," tambahnya lagi.
Lebih jauh, Joko mengatakan vaksinasi juga terus digenjot, baik dosis pertama, kedua maupun penguat (booster).
"Kita genjot vaksinasi hingga target 95 persen sasaran tercapai," terangnya.