Ketua Koperasi Notowo, Purwo Harsono.(IDN Times/Daruwaskita)
Sementara, Ketua Koperasi Notowono, Purwo Harsono, mengatakan selama pandemik hingga PPKM Level 4 ini, sudah lebih dari 400 karyawan yang harus diberhentikan sementara. Hanya tersisa sekitar 300 tenaga saja yang kini masih aktif di sejumlah objek wisata yang dikelola oleh pihaknya.
"Ya terus terang kita tidak mampu lagi membayar mereka karena sama sekali tidak ada pemasukan. Nol pemasukan selama PPKM Darurat hingga PPKM Level 4," ujarnya.
Para tenaga kerja yang diberhentikan sementara, banyak yang beralih profesi menjadi petani, buruh bangunan, atau kerja serabutan lainnya. Namun demikian, sulit juga untuk mendapatkan pekerjaan dalam kondisi seperti ini.
"Mau jadi buruh bangunan saja sulit, paling garap lahan pertanian jika masih punya sawah atau kebun," terangnya.
Pria yang akrab disapa Ipung ini pun mengaku sulit untuk menyelaraskan antara ekonomi dan kesehatan. Namun, ia berharap ketika pelaku wisata telah divaksinasi, objek wisata bisa dibuka kembali agar dapur mereka kembali ngebul.
"Di seluruh objek wisata yang dikelola Koperasi Notowono sudah siap sarana dan prasarana prokesnya. Namun demikian karena lahan yang kita kelola milik pemerintah, kita ikuti saja aturan dari pemerintah," ujarnya.