Susi Pudjiastuti Melepas 5.360 Peserta KKN PPM UGM

Mereka akan mengabdi di 186 lokasi KKN di Indonesia

Sleman, IDN Times - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan arahan sekaligus melepas 5.360 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) ke seluruh Indonesia pada Jumat (28/6) siang. Dalam pidatonya, Susi berharap peserta KKN dapat membawa serta menularkan paradigma tata kelola sumber daya alam yang berkelanjutan.

1. Mengabdi di pesisir

Susi Pudjiastuti Melepas 5.360 Peserta KKN PPM UGMIDN Times/Nindias Khalika

Rektor UGM Panut Mulyono mengatakan ada 5.360 mahasiswa yang mengikuti program KKN PPM UGM Periode Dua Tahun 2019. Nantinya, mereka akan mengabdi pada masyarakat di 186 lokasi KKN yang 51 di antaranya adalah wilayah pesisir pantai dan kepulauan.

Baca Juga: Eddy Hiariej, Guru Besar UGM yang Jadi Sorotan di Sidang MK

2. Pentingnya laut bagi warga Indonesia

Susi Pudjiastuti Melepas 5.360 Peserta KKN PPM UGMIDN Times/Nindias Khalika

Di hadapan mahasiswa, Susi Pudjiastuti menjelaskan betapa laut sangat penting bagi kehidupan manusia, tak terkecuali masyarakat Indonesia.

"Dengan 4,5 tahun ini kita perangi illegal fishing. Lebih dari 10 ribu kapal asing sudah keluar dari wilayah Indonesia. Kalau kita bisa jaga ini maka kita bisa memastikan laut masa depan bangsa kita itu sangat benar. Dan sumber saya ikan ini adalah sumber daya yang renewable. Ikan juga jadi sumber protein yang dibutuhkan anak-anak bangsa dalam memperbaiki dan menjaga kualitas sumber daya manusia kita. Kalau sumber daya manusia kita kualitasnya jelek maka pembangunan juga kualitasnya turun," terangnya.

3. Berharap bisa tularkan paradigma

Susi Pudjiastuti Melepas 5.360 Peserta KKN PPM UGMIDN Times/Nindias Khalika

Susi pun berharap agar peserta KKN PPM UGM bisa membawa serta menularkan paradigma tata kelola sumber daya alam yang berkelanjutan mengingat pentingya laut bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Jangan hanya jalan-jalan atau berswafoto di lokasi KKN.

"Ini kan adik-adik menyebar ke mana-mana. Ada yang ke wilayah Morotai juga Sulawesi. Di wilayah ini masih banyak praktik penangkapan ikan pakai metode bius dan bom dinamit. Itu juga harus jadi salah satu bagian pekerjaan rumah untuk bisa membina masyarakat agar tidak menangkap dengan bius dan bom. Ini berbahaya karena merusak lingkungan dan terumbu karang," jelasnya.

Baca Juga: Tips Sukses Ala Menteri Susi Pudjiastuti untuk Millennial

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya