Mengenal Sejarah Bantul, Kabupaten Paling Selatan di Yogyakarta

Dibentuk pada tahun 1831, Bantul merayakan HUT ke-188

Pantai, gumuk pasir, dan hutan pinus menjadi sebagian destinasi wisata favorit wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta . Semua objek wisata itu ada di Bantul, salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten ini terletak di sebelah selatan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Di sebelah timur, barat, serta selatan, ia berbatasan langsung dengan Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Samudera Hindia. 

Menurut catatan sejarah, Bantul dibangun pada tahun 1831 saat era pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono V. Nama kabupaten ini sempat mengalami perubahan hingga akhirnya resmi disebut Bantul. Berikut penjelasan sejarah terbentuknya Bantul, kabupaten paling selatan di Yogyakarta.  

1. Bermula dari perlawanan Pangeran Diponegoro

Mengenal Sejarah Bantul, Kabupaten Paling Selatan di Yogyakartasejarahlengkap.com

Menurut situs resmi Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Bantul, sejarah kabupaten ini tidak bisa dipisahkan dari histori Daerah Istimewa Yogyakarta. Terbentuknya daerah ini bermula ketika Pangeran Diponegoro bersama pasukannya yang bersembunyi di Gua Selarong melakukan perlawanan terhadap Belanda pada tahun 1825 hingga 1830.

Baca Juga: Jelang HUT Bantul Ke-188, Ini Pekerjaan Rumah Pemerintah Kabupaten

2. Bantulkarang, cikal bakal Kabupaten Bantul

Mengenal Sejarah Bantul, Kabupaten Paling Selatan di Yogyakartakratonjogja.id

Perlawanan tersebut berhasil diredam oleh pemerintah kolonial Belanda. Agar situasi terkendali, Belanda lantas mengadakan kontrak dengan Kasultanan Yogyakarta. Salah satu kesepakatan yang tertulis dalam perjanjian itu adalah Sultan Hamengku Buwono V mesti membagi wilayahnya menjadi tiga daerah administratif, yakni Bantulkarang (selatan), Denggung (utara), dan Kalasan (timur).

3. Asal usul HUT Bantul

Mengenal Sejarah Bantul, Kabupaten Paling Selatan di Yogyakartainstagram.com/disbudbantul/

Pada tanggal 20 Juli 1831, wilayah bagian selatan yang semula disebut Bantulkarang berubah nama menjadi Bantul dan ditetapkan sebagai salah satu dari tiga daerah Kasultanan Yogyakarta. Tanggal 20 Juli pun diperingati sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Bantul. Saat itu, Bantul dipimpin oleh seorang bupati bernama Raden Tumenggung Mangun Negoro yang merupakan abdi dalem Kraton berpangkat Bupati Nayaka

4. Bantul zaman Jepang dan kemerdekaan

Mengenal Sejarah Bantul, Kabupaten Paling Selatan di YogyakartaFrans Mendur/Perpustakaan Nasional Indonesia

Saat Belanda berkuasa, peraturan berbentuk stadsgemente ordonantie pernah diberlakukan sehingga Kabupaten Bantul tidak mempunyai hak untuk menjalankan pemerintahan sendiri. Namun, regulasi tersebut dicabut saat zaman Jepang. Saat itu, Bantul justru mempunyai wewenang untuk mengelola pemerintahan sendiri.

Setelah Indonesia merdeka, Kabupaten Bantul berada di bawah Komite Nasional Daerah. Pada tahun 1950, pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan instruksi soal pembentukan daerah otonom dan Kabupaten Bantul pun resmi menjadi wilayah dengan pemerintahan sendiri.

5. Dipimpin oleh mantan perwira polisi

Mengenal Sejarah Bantul, Kabupaten Paling Selatan di YogyakartaIDN Times/Daruwaskita

Hingga sekarang, setidaknya ada 42 bupati yang pernah memimpin Bantul. Saat ini, kabupaten tersebut dipimpin oleh mantan perwira menengah polisi bernama Suharsono.

Pada Sabtu (20/7), Kabupaten Bantul memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-188. Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan ada sejumlah pekerjaan rumah yang mesti dilakukan Pemda di usia yang baru ini di antaranya reformasi birokrasi, Bantul Bersih Sampah, dan penurunan angka kematian ibu melahirkan, bayi lahir, serta stunting.

Dirgahayu Bantul, semoga peringatan HUT kali ini menjadi momen buat Bantul untuk mengarah ke arah lebih baik ya!

Baca Juga: KPUD Bantul Mulai Lakukan Tahapan Pilkada 2020

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya