Kembangkan Usaha Kecil, Pemda DIY dan Kemenkeu Salurkan Pembiayaan UMi
Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan pemerintah Pusat lewat Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU PIP) Kementerian Keuangan melakukan penandatanganan nota kesepahaman Program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) pada Kamis (27/6) di Bangsal Kepatihan, Kantor Gubernur DIY.
Kerja sama maupun sinergi program pemerintah daerah dengan pembiayaan UMi pun diharapkan bisa terjalin agar pemberian pinjaman dan pendampingan kepada pelaku usaha skala mikro dapat terwujud.
Menurut Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Marwanto Harjowiyono pembiayaan UMi sebesar Rp36,92 miliar telah disalurkan pada 11.337 debitur lewat sembilan lembaga keuangan bukan bank di Yogyakarta per 31 Mei 2019.
1. Dana dari APBN
Lebih lanjut, Marwanto menjelaskan bahwa asal dana UMi salah satunya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sumber lain, seperti APBD dan anggaran CSR BUMN, ke depan turut bisa digunakan untuk pembiayaan pinjaman pada pengusaha skala kecil atau ultra mikro.
"Untuk UMi ada sejumlah dana yang dialokasikan dari APBN sebesar Rp 7,5 triliun. Kami berharap dana tersebut bisa disinergikan dengan dana APBD dan tak tertutup dari BUMN yg memanfaatkan dana CSR mereka," katanya.
2. Tak lagi berbelit
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa kendala usaha skala kecil adalah tingginya tingkat bunga pinjaman. Padahal, menurutnya, justru masalah administrasi jadi penghalang utama.
"Jika bunga tinggi kenapa rentenir diminati? Alasannya karena proses adminitrasi tidak berbelit. Mengapa itu tidak diterapkan pada lembaga keuangan formal untuk mengatasinya," tanyanya.
Persoalan administrasi ini, kata Marwanto, telah menjadi bahan perbaikan BLU PIP.
"Kami melakukan simplifikasi untuk adminitrasi dan hal ini cukup dirasakan di masyarakat bahwa program UMi sangat simpel. Dan satu hal UMi ini ada pendamping yang bisa memberitahu dan memberikan sosialisasi," terangnya.
3. Target ke depan
Marwanto menjelaskan apabila daerah memberikan perhatian pada UMi maka besar harapannya perputaran uang yang terjadi bisa berjalan cepat.
"Target UMi itu kan memberikan pinjaman sampai Rp 10 juta. Dan barangkali itu tidak setahun tapi sebulan atau dua minggu. Jadi kami berharap penyetoran uang lebih cepat. Kalau daerah punya concern seperti Yogyakarta kami yakin akan berkembang," katanya.
Sementara itu, Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap pembiayaan UMi bisa meningkatkan usaha dan hidup pengusaha.
"Harapan saya dengan penandatangan ini penyaluran ultra mikro ini betul-betul kita laksanakan dengan baik. Dalam arti masyarakat kecil, masyarakat yang pengusaha kecil, yang ingin meningkatkan taraf hidup bisa ambil kredit dari UMi yang hanya tiga persen setahun tanpa jaminan itu betul-betul ditekuni untuk meningkatkan kesejahteraannya dan usahanya. Dan semoga perekonomian di Jogja tumbuh lebih merata," ucapnya.