Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Romo FX Sumantara Siswoyo usai pimpin misa kedua natal di Gereja St Lidwina pada Rabu (25/12)

Sleman, IDN Times - Sekitar 500 jemaat Gereja St Lidwina, Gamping, Sleman, melaksanakan Misa Natal kedua pada Rabu (25/12) yang dipimpin oleh Romo FX Sumantara Siswoyo. Dalam pesan Natalnya, Romo Sumantara mengingatkan pada jemaat untuk saling bekerja sama dan membantu untuk memajukan bangsa.

1. Bangsa Indonesia disatukan dalam satu historis

Jemaat di Gereja St Lidwina saat melaksanakan Misa natal pada Rabu (25/12). IDN Times/Siti Umaiyah

Romo Sumantara menyampaikan, dalam kehidupan sehari-hari sikap saling membantu dan kerja sama sangat diperlukan. Apalagi di tengah kondisi bangsa Indonesia yang sangat beragam.

"Kita satu keluarga, apalagi kita disatukan dalam satu sejarah historis, bangsa yang aneka ragam dan multikultur. Dalam persahabatan kita bisa saling mempercayai satu sama lain dan kerja sama dalam membangun masyarakat dan bangsa," terangnya.

2. Digitalisasi jadi tantangan saat ini

Romo FX Sumantara Siswoyo usai pimpin misa kedua natal di Gereja St Lidwina pada Rabu (25/12)

Romo Sumantara menerangkan, di zaman yang serba modern saat ini, digitalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi kehidupan sehari-hari. Pasalnya, jika tidak bisa diantisipasi dengan baik, maka digitalisasi bisa mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.

"Digitalisasi bisa mendekatkan kita tapi menjauhkan kita. Dalam keseharian, kita butuh temu personal pribadi, tapi kadang kita terpacu dengan digital. Ada semacam egosentris sehingga rasa sosial bisa berkurang, di mana dalam gawai kalau tidak senang bisa di blokir, " ungkapnya.

3. Kompetensi, budi pekerti, iman dan kenal sejarah jadi kunci

Gereja St Lidwina. IDN Times/ Siti Umaiyah

Menurut Romo Sumantara, ke depan generasi muda akan berhadapan dengan tantangan yang jauh lebih rumit. Untuk itu, kompetensi, budi pekerti, iman, serta tidak melupakan sejarah menjadi kunci agar bisa melewati tantangan tersebut.

"Ke depan, tantangan tidaknya mudah. Untuk itu, 4 hal itu harus kita pegang. Ilmu teknologi masih akan tetap, tapi prinsip itu yang tidak boleh dilupakan. Kita akan banyak tantangan, tapi itu menyenangkan. Dengan tantangan menjadikan kita hidup," katanya.

Editorial Team