Mural One Piece karya pemuda Karang Taruna Wiryadarma di Temuwuh, Balecatur, Gamping, Sleman. (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Benar saja, mural itu dibuat para pemuda karang taruna setempat 25 Juli 2025 lalu. Niat awal, mereka hanya ingin menyemarakkan HUT ke-80 RI pada 17 Agustus besok dengan menghias poskamling di sana.
Dana belanja cat hasil patungan sembilan anggota karang taruna. Sementara mural dibuat menggunakan cat sisa menghias poskamling.
"Kita bikinnya sebelum (fenomena pengibaran bendera One Piece) viral, kita diikut-ikutkan FOMO. Padahal sebenarnya nggak, belum ada bendera One Piece yang viral," kata Dandun.
Kala itu, yang terlintas di benak Dandun cs padahal cuma ingin mencurahkan unek-unek atas sulitnya lapangan pekerjaan, maraknya praktik KKN dan berbagai bentuk ketimpangan sosial lainnya.
"Kalau menurut teman-teman ini kan sangat setia dan suka ya sama One Piece, kayanya kok mirip banget to sama negeri ini. Negeri ini kaya Pemerintah Dunia (World Government) kalau di anime One Piece itu juga sebenarnya nggak adil buat rakyat juga to," kata Dandun.
"Semua orang juga merasakan. Kalau punya orang dalem, ngapa-ngapain enak. Kalau kita yang rakyat biasa ngapa-ngapain sulit, lapangan kerja, semuanya sulit," sambungnya.