Hasan, salah satu warga Desa Banaran, mengaku warga sangat takut dengan isu tsunami apalagi muara Sungai Progo yang semakin dalam akibat penambangan pasir. Namun warga tak bisa berbuat banyak.
"Kalau ditanya kenapa ndak berani melawan, ya karena backingan penambang sangat kuat dan sebenarnya yang mendapatkan keuntungan dari penambangan hanya sebagian kecil warga Desa Banaran saja," terang politisi Partai Golkar ini.
Hasan menambahkan ketika gempa dan potensi tsunami terjadi di Banten warga Banaran yang tinggal tak jauh dari pantai juga ketakutan dan menjauh dari pantai dan juga menjauh dari aliran Sungai Progo.
"Mereka ketakutan namun tak bisa berbuat banyak karena tak berdaya, apalagi beberapa hari sebelumnya BNPB menggelar acara Destana yang materinya tentang kewaspadaan terhadap tsunami dan cara menyelamatkan diri dan keluarga," ungkapnya.
Hingga berita ini ditulis, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kulon Progo Ariyadi belum dapat dihubungi untuk dikonfirmasi oleh IDN Times.