Sleman, IDN Times - Tim Jibom Gegana Satbrimob Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) akhirnya mampu menjinakkan mortir diduga peninggalan era Agresi Militer Belanda II yang pada Senin (11/8/2025) kemarin gagal dimusnahkan atau dinonaktifkan. Proses disposal oleh Polda DIY berjalan lancar meski sempat mengupayakan bantuan peralatan dan pasukan.
Mortir 350 Kg Berhasil Dimusnahkan, Serpihan Terlempar 200 Meter

Intinya sih...
Mortir seberat 350 kg berhasil dimusnahkan setelah empat kali percobaan gagal
Tim Jibom Polda DIY meminta bantuan peralatan dan pasukan, namun akhirnya mampu melakukan disposal sendiri
Serpihan material terlempar 200 meter dari lokasi penonaktifan, namun tidak ada warga yang terluka dan area sekitar sudah aman
1. Mortir terbesar yang ditangani Jibom Polda DIY
Dansat Brimob Polda DIY, Kombes Pol Edi Sinulingga mengakui bahwa pihaknya sempat kesulitan memusnahkan mortir ini, Senin kemarin.
Empat kali suara ledakan atau dentuman terdengar menandai proses disposal di kawasan lembah daerah Besalen, Glagaharjo, Sleman, kemarin. Edi mengakui upaya tersebut belum membuahkan hasil karena memang mortir kali ini tergolong butuh penanganan khusus.
"Karena barangnya besar, dan jujur saja, Sat Brimob Polda Jogja itu baru kali ini melakukan disposal menerima laporan dari masyarakat temuan bom seberat ini," kata Edi, Selasa (12/8/2025).
"Ini temuan bom terbesar yang pernah ditemukan di Provinsi Jogja. Ini hampir kurang lebih, tahun 2019 pernah, tapi tidak sebesar ini, cuma satu meter," sambungnya.
Timnya mengidentifikasi mortir ini memiliki berat sekitar 350 kilogram dengan panjang 180 centimeter. Saat dievakuasi dari lokasi penemuan, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman pada Minggu (10/8/2025) lalu, anggota juga sampai harus ekstra hati-hati.
"Itu mempertaruhkan nyawa operator-operator jibom, karena itu (evakuasi) manual," katanya.
2. Minta bantuan peralatan-pasukan
Berkaca pada proses disposal yang belum membuahkan hasil kemarin, Edi bilang pihaknya sampai harus meminta bantuan pasukan dan peralatan dari Tim Gegana dan Jibom Mako Brimob Kelapa Dua Depok.
Namun demikian, pada akhirnya tim Tim Jibom Gegana Satbrimob Polda DIY mampu melakukan disposal sendiri dan semuanya berjalan lancar.
"Ini kami datangkan dari (bantuan) Jakarta untuk memastikan prosesnya berjalan lancar. Cuma, kami coba tadi berhasil," imbuh Edi.
3. Warga bisa kembali beraktivitas normal
Proses disposal kali ini juga membuat serpihan material terlontar sejauh 200 meter dari titik penonaktifan mortir. Edi pun memastikan tak ada masyarakat yang terluka akibat penanganan ini karena mereka semua telah dievakuasi.
Selain itu, serpihan-serpihan material tadi juga sudah dibersihkan. Masyarakat bisa kembali melanjutkan aktivitasnya secara normal.
"Semua sudah kita amankan, sudah steril. Kalau masyarakat mau beraktivitas di belakang pun sudah dipastikan aman," pungkasnya.