Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana Stasiun Kereta di tengah pandemik COVID-19 (Dok. Humas KAI)

Sleman, IDN Times - Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Riris Andono Ahmad menilai, efektif tidaknya larangan mudik Lebaran 2021 sangat bergantung pada penerapan di masyarakat.

Menurutnya, ketika masyarakat bisa patuh terhadap aturan tersebut, maka hal tersebut tentu akan efektif. Sebab, bagaimanapun risiko penularan akan meningkat seiring peningkatan mobilitas.

“Jadi, dengan semakin mengurangi mobilitas ya tentunya akan meningkatkan efektivitas dari aturan atau larangan tersebut. Hanya saja seberapa besar efektivitasnya sangat bergantung pada mobilitas penduduk," ungkapnya pada Kamis (6/5/2021).

1. Harus berkaca pada kasus di negara lain

Suasana Kereta di tengah pandemik COVID-19 (Dok. Humas KAI)

Indonesia saat ini boleh dibilang sedang beruntung. Jika melihat kurva epidemik, di bulan Januari-Februari sempat tinggi dan kini sudah mengalami penurunan. Namun, jika masyarakat lengah, maka peningkatan kurva akan terjadi lagi.

“Kalau kemudian kita lengah, ya peningkatan penularan akan terjadi lagi. Pastinya kita bisa berkaca apa yang terjadi di beberapa negara dan itu sebagai trigger, bahwa situasi bisa berubah dengan tiba-tiba, dan seperti India begitu sangat cepat dalam waktu satu bulan peningkatannya sangat luar biasa tinggi. Apalagi kita saat ini juga akan merayakan Idulfitri sebentar lagi," katanya.

2. Ada beberapa penyebab kasus penularan sangat tinggi

Editorial Team

Tonton lebih seru di