ilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)
Berdasarkan disagregasinya, inflasi bulanan DIY Desember 2022 terjadi pada semua kelompok disaggregasi, dengan sumbangan kelompok inflasi inti (core inflation) 0,17 persen. Kelompok harga pangan bergejolak (volatile food) 0,30 persen, dan kelompok harga yang diatur oleh pemerintah (administered prices) 0,65 persen.
Menurut komoditas, penyumbang utama tekanan inflasi berasal tarif angkutan udara, telur ayam ras, emas perhiasan, tukang bukan mandor, dan tomat. Peningkatan inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi cabai merah, daun melinjo, dan pisang.
Pada kelompok administered prices, tekanan inflasi dipicu kenaikan tarif angkutan udara dan kereta api seiring peningkatan permintaan pada masa libur dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Sedangkan dari sisi volatile food, telur ayam ras memberikan sumbangan utama inflasi. Peningkatan harga telur ayam ras selain imbas dari peningkatan kebutuhan horeca dan masyarakat dalam menyambut momen akhir tahun, juga dipengaruhi berkurangnya pasokan telur ayam ras imbas kebijakan yang dilakukan peternak di waktu sebelumnya.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga telur ayam ras di DIY pada Desember 2022 mencapai Rp29.700 per kg, naik dari November 2022 Rp27.600 per kg. Harga ini berada di atas harga acuan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada tingkat konsumen, yakni Rp27.000 per kg. Sementara harga emas perhiasan mengalami peningkatan seiring peningkatan harga emas global dampak dari masih tingginya ketidakpastian global.