Meriahnya Selasa Wagen di Malioboro Usai 2 Tahun Terhenti

Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan acara "Selasa Wagen" bertransformasi dari aktivitas bersih-bersih pedagang kaki lima (PKL) Malioboro menjadi kegiatan melestarikan, mengembangkan, serta memajukan kesenian dan kebudayaan di DIY.

Event ini sedianya akan digelar secara rutin setiap selapan hari atau 35 hari sekali.

"Sementara ini sudah aman. Mudah-mudahan tidak ada perkembangan (kasus COVID-19) lagi," kata Aji pada Selasa, dilansir ANTARA.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, mengatakan kegiatan "Selasa Wagen" tak hanya diisi pementasan seni. Namun, ada juga karnaval busana tradisional serta workshop batik ecoprint dan aksara Jawa. 

Pihaknya pun membuka kesempatan bagi masyarakat yang hendak tampil dalam "Selasa Wagen" berikutnya di Malioboro. Ada tim kurasi dari Pemda DIY dan Pemkot Yogyakarta yang akan melakukan seleksi.

"Kami ada tim kurasi dari DIY dan Kota Yogyakarta yang nanti akan memilih dan memilah mana saja yang bisa dipilih. Tidak kemudian serentak bisa tampil, tidak," ucapnya.

Selain itu, genre seni dan budaya yang bakal ditampilkan masyarakat tidak akan dibatasi.

"Semua varian seni, semua aktivitas budaya, yang penting kami punya datanya dulu. Kemudian nanti ada tim kurator yang akan mengatur," lanjut Dian.

Sementara, Audi (54), wisatawan asal Bandung, Jawa Barat, mengaku senang karena bisa kembali menikmati festival "Selasa Wagen" di Malioboro. Ia mengaku, acara ini adalah salah satu event wisata di Kota Yogyakarta itu pernah diikutinya sebelum pandemik COVID-19 melanda.

"Bagus, semarak lagi, hidup lagi Kota Yogyakarta. Jadi nguri-uri (merawat) budaya lagi," ungkapnya.