Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menjamin terpenuhinya hak-hak bagi wali asuh dan wali asrama program Sekolah Rakyat (SR). (IDNTimes/Tunggul Damarjati)
Selain keterpenuhan hak, Gus Ipul menekankan para wali asuh dan wali asrama di setiap Sekolah Rakyat juga harus menyadari kewajibannya. Salah satunya adalah mengantipasi tiga dosa besar pendidikan.
Tiga dosa besar itu adalah perilaku bullying atau perundungan, kekerasan fisik dan seksual, serta sikap-sikap intoleransi.
"Harus dicegah sejak dini, dimitigasi, kalau wali asrama, wali asuh melihat tanda-tanda ini segera laporkan dan kita carikan solusi, kita tidak singkirkan mereka begitu saja tapi kita akan rehabilitasi, kita punya panti-panti rehab, supaya mereka juga menjadi lebih baik dan normal kembali," tegas Gus Ipul.
"Tiga itu, satu perundungan, dua kekerasan fisik dan seksual, oleh siapapun kepada siapapun apalagi wali asuh, wali asrama. Jadi kalau ada wali asuh wali asrama yang punya kecenderungan tiga hal ini lebih baik mengundurkan diri aja, sebab pada saatnya akan ketahuan," sambungnya.
Pada momen ini, sosok Sekjen PBNU itu turut mengingatkan wali asrama dan wali asuh, termasuk kepala sekolah dari seluruh Indonesia supaya menjalankan perannya dengan empati, kesabaran, dan keteladanan.
Alasannya, lanjut Gus Ipul, Sekolah Rakyat masih dalam tahap rintisan sehingga berpotensi menghadapi sederet tantangan. Seperti kekurangan tenaga pendamping.