Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin (kanan) di Unisa, Sleman, Rabu (4/9/2024). (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Kendati Budi menyampaikan argumentasinya dalam konteks gurauan, menurutnya candaan tersebut berdasarkan logika sederhana dari sudut pandang seorang insinyur yang didapuk menjadi Menteri Kesehatan.
"Itu adalah logika yang simpel seorang engineer jadi Menteri Kesehatan, berusaha berargumentasi dengan orang-orang pendidikan yang isinya profesor-profesor, semua. Saya bercanda saja, dua-duanya (kesehatan dan pendidikan) sama pentingnya," tegasnya.
Bagi Budi, sektor kesehatan dan pendidikan memiliki peran yang vital untuk membawa Indonesia menuju Negara Maju atau 'Indonesia Emas'. Demi mencapai target itu, Indonesia wajib memenuhi kriteria negara maju. Salah satu indikatornya dilihat dari pendapatan per kapita masyarakat sebesar 14 ribu USD per tahun atau Rp15 juta per bulan.
Oleh karenanya, Budi menekankan pentingnya mencetak generasi yang sehat selain cerdas atau produktif demi memanfaatkan jendela peluang pada bonus demografi.
"Kalau tidak sehat dan pintar gak mungkin pendapatannya 14 ribu USD per tahun per kapita, kalau itu tidak tercapai nggak mungkin kita jadi negara maju. Dan kalau kita tidak jadi negara maju dalam enam sampai sepuluh tahun ke depan, kita dosa ke generasi sesudah kita karena kita gagal. Diberikan amanah di masa ini ada window of opportunity untuk ini jadi negara maju," tutupnya.