Pengguna kendaraan mengisi BBM di SPBU milik Pemkot Solo di Pedaringan, Jebres. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Tidak hanya di DIY, minat masyarakat untuk menggunakan Pertamax Green 95 menunjukkan tren positif di Solo, Jawa Tengah. Salah satunya SPBU milik Pemkot Solo di Pedaringan, Jebres. “Satu hari sekitar 150 liter, masih produk baru ya ini. Dari hari ke hari growth ada pertumbuhan,” ucap Direktur Operasional Perumda PAU Pedaringan, Suryo Baruno.
Suryo mengatakan pangsa pasar Pertamax Green 95 tidak hanya menengah atas, tapi seluruh masyarakat yang menggunakan motor dan mobil. “Segmennya mereka yang sadar atas BBM ramah lingkungan. Pengendara roda dua maupun roda empat,” ujar Baruno.
Salah satu pengguna Pertamax Green 96, Umar Rois mengaku selain pertimbangan untuk mesin kendaraan lebih baik, juga sebagai langkah nyata mendukung hadirnya energi baru terbarukan. “Lebih ramah lingkungan ini, untuk mesin performa semakin bagus, karena pembakaran sempurna, tenaga strong,” ujar Rois.
Area Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan mengatakan antusiasme warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah terhadap produk baru Pertamina menunjukkan tren positif. Ia melihat peluang penambahan dua outlet SPBU untuk menyediakan Pertamax Green. “Memang ditempatkan di titik yang perkiraan akan tinggi konsumsinya. Itu akan ada outlet Pertamax Green baru,” ucap Taufiq.
Taufiq menyebut target hingga akhir tahun 2025 jumlah outlet SPBU yang menjual Pertamax Green di Jateng dan DIY sebanyak delapan outlet. Saat ini sudah terdapat enam outlet yang tersebar di Jogja, Semarang, dan Solo. “Kami optimis melampaui target yang dicanangkan, ini tidak lepas melihat animo masyarakat,” ujar Taufiq.
Taufiq mengungkapkan Pertamax Green 95 memiliki sejumlah keunggulan. Ia menjelaskan jika penggunaan oktan number di atas spesifikasi kendaraan dalam panduan buku manual kendaraan, mesin tidak akan berat tarikannya. “Performa kendaraan semakin bagus, dorongan piston mesin lebih optimal, sehingga gas buang lebih kecil. Lebih ramah lingkungan juga pastinya, performa lebih maksimal,” ungkap Taufiq.
Berdasar hasil pantauan, pengguna Pertamax Green banyak dimanfaatkan mitra ojek daring, bahkan geliat di DIY menunjukkan 50 persen digunakan ojol. “Mereka adalah sampling konsumen yang membuktikan bahwa dengan perhitungan ekonomi untuk menjalankan usahanya itu memilih Pertamax Green 95,” kata Taufiq.