Ilustrasi pos pemantauan gunung berapi (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Selain hal di atas, BPPTKG mencatat adanya 208 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 803 kali gempa fase banyak (MP), 1.056 kali gempa guguran (RF), 172 kali gempa hembusan (DG) dan 16 kali gempa tektonik (TT) dalam seminggu ini. Jika dibandingkan dengan minggu sebelumya intensitas kegempaan internal pada minggu ini menurun signifikan. Akan tetapi gempa RF yang mencerminkan aktivitas guguran lava dari erupsi cenderung tinggi.
BPPTKG juga mencatatkan adanya laju pemendekan jarak yang semakin menurun dalam minggu ini.
"Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 6 cm per hari. Dalam dua minggu ini laju pemendekan jarak menunjukkan penurunan yang signifikan," paparnya.
Hingga saat ini BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi di tingkat siaga, di mana potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan Barat Daya meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.