Gamelan dari perunggu yang diproduksi oleh perajin dari Gilangharjo Pandak Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)
Giyanto menjelaskan bahwa proses pembuatan gamelan dari bahan kuningan, baja, atau plat besi sangat berbeda dengan gamelan berbahan perunggu. Untuk gamelan perunggu, prosesnya lebih rumit dan membutuhkan pencampuran antara timah dan tembaga—yang harganya juga mahal.
"Kalau gamelan dari besi itu cukup dipotong kemudian dipukul, mencari nada, serta selanjutnya hanya di-finishing sudah jadi. Kalau gamelan perunggu cukup lama," ucapnya.
Ia menambahkan, dalam pembuatan gamelan perunggu, dibutuhkan keahlian khusus atau ilmu "titen" agar bahan perunggu yang ditempa menghasilkan nada yang berkualitas. Proses yang panjang ini, menurutnya, membuat gamelan perunggu memiliki suara yang jauh lebih baik dibandingkan dengan gamelan dari kuningan, baja, atau plat besi.
"Gamelan dari perunggu resonansi atau menggaungnya panjang dan 'antep'. Sedangkan gamelan dari besi baja resonansi juga panjang tapi kurang 'antep'. Ya kurang baguslah," ucapnya.