Direktur Utama PT. Taru Martani, Nur Achmad Affandi memperlihatkan macam cerutu yang diproduksi oleh Taru Martani (IDNTimes/Paulus Risang)
Cerutu itu akan stabil, baik dari sisi rasa, atau aman dari orang bilang lasioderma rayap yang menyerang kulit cerutu. Penyimpanan disimpan berkisar 18 hingga 21 derajat celcius, kemudian kelembaban antara 64 - 70. Tingkat kelembaban itu menjadikan cerutu lebih optimal dan rasa terjaga, aman dari lasderma. Jika tidak punya cigar humidor, bisa disimpan di kulkas, meski itu tidak terlalu disarankan, tapi lebih membantu cerutu terjaga, tidak terkena panas.
Beberapa menggunakan kemasan boks kayu, agar tidak terpengaruh suhu luar, apalagi ada kancingnya. Box kertas biasanya untuk yang segera dikonsumsi. Permintaan agen juga banyak yang meminta untuk beli satuan juga, maka menyediakan bijian, jadi boks besar rata-rata isinya 10 buah.
Pemilihan boks kayu lebih menjaga stabilitas suhu, ketika tidak punya cigar humidor, kotak penjaga kelembaban itu. Di kotak, disimpan kulkas dengan suhu antara 18-20 derajat, aman.
Ngarsa Dalem (Sri Sultan) juga meminta inovasi kotak kecil, kalau beli boks wira-wiri masak harus bawa boks, maka kita sediakan bijian. Satu hari bawa satu biji. Temen-temen marketing memproduksi tempat keren, dibuat single pack, satu batang dari kulit bagus, dibawa bergengsilah.
Dengan mempekerjakan sekitar 270 tenaga kerja, Taru Martani menghasilkan hingga 5 juta cerutu per tahun, 70 persen di antaranya dikirim untuk memenuhi pasar luar negeri negara seperti Belanda, Republik Ceko, Belgia, Jerman, Amerika Serikat, Perancis, Swiss, Australia, Asia dan negara-negara di Timur Tengah.