Mendikdasmen: Mapel Coding Diajarkan Mulai Kelas IV SD dan Tak Wajib

Intinya sih...
- Menteri Abdul Mu'ti menyatakan mata pelajaran coding tidak akan diajarkan mulai dari kelas I SD, dan akan menjadi pilihan bagi siswa.
- Belajar coding dan AI dimulai pada kelas IV SD, sebagai respons atas kritik yang diterima terkait wacana ini.
- Mu'ti melihat pentingnya mengajarkan coding dan AI agar siswa siap bersaing di pasar kerja global dan mampu menghadapi era digitalisasi.
Kulon Progo, IDN Times - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu'ti, menyebut mata pelajaran coding yang masuk kurikulum tak akan diajarkan mulai kelas I SD. Dia pun bilang mata pelajaran ini sifatnya tak wajib atau cuma jadi pilihan saja.
1. Diberikan mulai kelas IV SD
Mu'ti menuturkan, mata pelajaran coding serta Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan kemungkinan akan diberikan sejak siswa menginjak kelas IV SD.
"Coding dan AI ini kita mulai dari SD mungkin mulai kelas IV, V atau VI dan SMP dan itu pilihan bukan wajib karena sekolah kita kemampuan berbeda-beda dan ini tidak sama sekali baru. Beberapa sekolah di Indonesia sudah ada coding dan AI," kata Mu'ti dalam forum diskusi 'Sambung Rasa Guru' di SMAN 2 Wates, Kulon Progo, DIY, Rabu (13/11/2024).
2. Sadar jadi sasaran kritik
Mu'ti menyadari sepenuhnya beban dari mata pelajaran coding ini. Dia juga tak menutup telinga dari banyaknya kritik atas wacana ini. Maka dari itu pula, selain tak diajarkan sejak kelas I SD, materi coding serta AI akan masuk kurikulum sebagai mata pelajaran pilihan, khususnya bagi mereka yang merasa mampu.
"Ini pilihan bukan wajib dan itu tidak dari kelas I karena sudah ada yang kritik saya, wong baca belum bisa kok suruh coding," ucapnya.
3. Cetak generasi yang bersaing di pasar kerja global
Lebih lanjut, Mu'ti melihat, materi coding dan AI perlu diajarkan supaya para siswa siap bersaing di pasar kerja global atau mampu menghadapi berbagai tantangan di era digitalisasi ini, sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Pak Prabowo juga menekankan pentingnya digitalisasi dalam pendidikan tapi tidak sekadar itu coding dan AI menjadi bagian penting yang memungkinkan mereka lebih kreatif dalam belajar," pungkasnya.
4. Gibran usul coding masuk kurikulum SD dan SMP
Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengaku sudah mengusulkan pada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti bahwa mata pelajaran coding akan masuk dalam kurikulum sekolah.
"Kemarin saya titip ke Pak Menteri di rapat terakhir kita, ini kalau bisa mungkin di tingkat SD atau SMP mungkin diterapkan juga sekolah pelajaran coding," ujar Gibran saat bertemu dengan kepala dinas pendidikan seluruh Indonesia di Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024).
Gibran menegaskan Indonesia membutuhkan generasi emas sehingga lebih banyak membutuhkan ahli coding, ahli Artificial Intelligence masa depan.
"Jadi jangan sampai kita kalah dengan India karena sekali lagi Bapak-Ibu, untuk menuju Indonesia emas kita butuh generasi emas. Kita ingin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya," imbuhnya.