Prof. Ahmad Maryudi. Dok: Istimewa
Adapun profil singkat dari ketiga peneliti tersebut yakni, Prof Abdul Rohman, merupakan Guru Besar Fakultas Farmasi UGM dan menjabat sebagai Ketua Pusat Unggulan Ipteks Perguruan Tinggi Institute for Halal Industry and System (PUI-PT IHIS) UGM. Peraih gelar doktor Institut Penyelidikan Produk Halal, Universiti Putra Malaysia, Malaysia dalam bidang Halal Food Analysis pada tahun 2011 ini banyak menaruh perhatian pada kajian kehalalan dan autentikasi produk makanan, farmasi, serta kosmetik.
Ketertarikan Abdul bermula karena minimnya riset terkait produk halal. Penelitian terhadap kehalalan produk kurang menarik bagi peneliti dari negara-negara besar dunia karena tidak terkait dengan kepentingan mereka. Sementara itu, penggunaan produk-produk halal kian meningkat seiring kesadaran masyarakat muslim dunia akan produk halal baik makanan, farmasi hingga kosmetik.
Prof. Muh Aris Marfai, merupakan Guru Besar bidang Geomorfologi Bencana Fakultas Geografi UGM. Dia peraih gelar doktor dalam bidang Geografi dan Bencana Alam di Justus-Liebeig Universitat, Giessen, Jerman pada 2008. Saat ini, Aris menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Infomasi Geospasial (BIG) ini fokus mengaji geomorfologi pesisir dan informasi geospasial dan aktif memublikasikan hasilnya di berbagai jurnal internasional. Aris mengungkapkan ketertarikannya menekuni kedua kajian tersebut karena melihat Indonesia sebagai negara kepulauan dengan 2/3 wilayahnya merupakan lautan.
Terakhir, Prof. Ahmad Maryudi merupakan Guru Besar Kebijakan Kehutanan Fakultas Kehutanan UGM. Meraih gelar doktor dalam Kebijakan Pembangunan Hutan dari Universitas Göttingen (Jerman). Sejak tahun 2005 Maryudi aktif melakukan penelitian dan publikasi terkait kebijakan kehutanan, tata kelola hutan, dan tata guna lahan, termasuk kebijakan hutan rakyat dan kehutanan sosial.
Saat ini Maryudi adalah Kepala Pusat Penelitian Kebijakan Hutan dan Studi Sejarah (Sebijak Institute) UGM dan Deputy Coordinator Divisi 9 Forest Policy and Economics pada International Union of Forest Research Organizations (IUFRO). Di IUFRO ia bertugas mengkoordinasi dan memberi arahan riset bagi peneliti di semua sub divisi dan grup riset. Tak hanya itu ia juga merupakan salah satu Editor Forest Policy and Economics, sebuah jurnal ilmiah bereputasi tinggi yang diterbitkan oleh Elsevier dan diindeks oleh Scopus (Q1) dan Thomson Reuters (Q1).