Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Slamet Tohari diminta memperlihatkan lubang tempat dia mengubur belasan korbannya di tengah hutan. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Yogyakarta, IDN Times - Polisi menyatakan pengakuan dukun pengganda uang dari Banjarnegara, Jawa Tengah, Mbah Slamet yang menghabisi 2 orang warga Yogyakarta masih belum bisa dipastikan.

Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Archye Nevadha, mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan Polresta Banjarnegara terkait hasil pemeriksaan terhadap Mbah Slamet.

"Itu belum pasti orang Jogja, masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut," kata Archye saat dihubung, Jumat (7/4/2023).

1. Buka layanan aduan orang hilang

Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, AKP Archye Nevadha. (IDN Times/Daruwaskita)

Kendati, Archye meminta masyarakat melapor ke polsek terdekat atau lewat aduan online jika merasa kehilangan anggota keluarga atau kerabatnya, baik berkaitan dengan kasus Mbah Slamet atau kasus pidana lainnya.

Nomor aduan online tersebut adalah 0896-8570-8900, warga Jogja dapat menghubungi hotline tersebut melalui WhatsApp.

"Hotline aktif 24 jam," ucap Archye.

2. Makan 12 korban

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto saat menunjukkan foto seorang korban tewas pembunuhan berencana dukun pengganda uang. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Kepolisian Daerah Jawa Tengah telah mengidentifikasi sebagian identitas para korban pembunuhan berencana yang dilakukan seorang dukun pengganda uang bernama Slamet Tohari.

Seperti diberitakan IDN Times, total ada 12 korban yang meninggal akibat ulah keji Slamet Tohari. Mayat korban dikubur di jalan setapak hutan Dusun Talun, Wanayasa Banjarnegara

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengaku dari jumlah korban 12 orang, terdapat satu mayat berhasil teridentifikasi sedangkan sembilan mayat lainnya belum diidentifikasi. 

"Rinciannya ada satu mayat yang sudah diidentifikasi atas nama Priyanto. Dan sembilan mayat belum teridentifikasi. Dari  sembilan itu, ada enam laki-laki, tiga perempuan. Rata-rata umurnya (mayat laki-laki) 40-50 tahun dan tiga perempuan usianya ada yang 25 tahun dan 35 tahun," kata Luthfi kepada wartawan di Mapolda Jateng, Rabu (5/4/2023). 

3. Tiga warga DIY

Slamet Tohari, seorang dukun pengganda uang di Banjarnegara saat dikeler ke lokasi kejadian. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Ia menuturkan berdasarkan pemeriksaan Tim DVI dan pengakuan pelaku, personelnya menemukan delapan lubang tanah yang berisi 12 mayat. Yaitu ada satu mayat yang terdeteksi sebagai warga Gunungkidul, DIY yang dikubur oleh Slamet di liang lahat nomor dua. 

Kemudian dua mayat yang teridentifikasi pasutri warga Tasikmalaya Jabar yang dikubur satu liang lahat di lubang nomor tiga. 

Selanjutnya, dua warga Jakarta berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang dikubur satu liang di lubang nomor empat, dua warga Palembang salah satunya atas nama Mulyadi. Lalu yang terakhir dua warga Yogyakarta, DIY berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dikubur satu liang di lubang nomor delapan. 

"Jadi ada lima kuburan yang berisi dua mayat. Termasuk hasil pemeriksaan ada dua warga Tasikmalaya laki-laki perempuan yang dikubur liang nomor tiga. Satu liang dua mayat. Lalu sisanya tiga lubang isinya satu mayat," jelasnya. 

Editorial Team