Bantul, IDN Times - Bagi masyarakat Bantul pada umumnya nama Sekar Pangkur masih asing di telinga. Namun, siapa sangka paguyuban seni yang telah eksis sejak tahun 2010 ini sama sekali tidak menarik biaya setiap kali pentas.
Masyarakat yang memiliki gawe atau hajatan cukup mengeluarkan uang untuk mengangkut alat musik, menyediakan rokok, serta makan dan minum bagi anggota Paguyuban Sekar Panggung saat pentas.
Atas perjuangan dari Paguyuban Sekar Pangkur yang melestarikan budaya yakni hadroh (terbangan), campur sari hingga seni klasik ini, Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberikan bantuan sosial bagi Paguyuban Sekar Pangkur.