Di tangan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Ima Salisa Rodiyah, singkong diolah menjadi makanan yang disukai milenial yaitu menjadi makanan kekinian berupa sawut schotel.(website/uny.ac.id)
Singkong biasanya dimanfaatkan untuk gaplek, tepung mocaf, dan olahan singkong untuk dijadikan menjadi sebagai makanan ringan. Di tangan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Ima Salisa Rodiyah, singkong diolah menjadi makanan yang disukai milenial yaitu menjadi makanan kekinian berupa sawut schotel.
Menurut Irma, sawut schotel menggabungkan dua unsur makanan menjadi satu hidangan baru yang digemari masyarakat. "Hasil inovasi ini diharapkan menjadi inspirasi masyarakat untuk memanfaatkan singkong menjadi produk baru yang lebih digemari," ujar Irma dikutip laman resmi UNY, Senin (16/1/2023).
Singkong dipilih Irma karena mengandung sumber mineral yang cukup banyak seperti kalsium, fosfor, mangan, zat besi, dan kalium. Mineral ini diperlukan untuk perkembangan, pertumbuhan, dan menjalankan fungsi jaringan tubuh. Kalsium diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Zat besi membantu dalam pembentukan protein yang membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh, dan kalium diperlukan untuk sintesis protein serta membantu dalam pemecahan karbohidrat.