Mahasiswa UNY ciptakan batu bata dari ampas tebu. Dok: Humas UNY
Sementara itu, Wahyuni Eka Maryati menjelaskan untuk bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat batu bata ini adalah abu ampas tebu, tanah liat, kayu bakar, jerami, minyak tanah dan air. Sedangkan untuk alat yang diperlukan antara lain tungku pembakaran, ember, pengaduk, cetakan segienam, sarung tangan dan masker.
Untuk cara pembuatannya sendiri yakni, pertama kali ampas tebu dibakar, lalu mencampur abu ampas tebu dan tanah liat dengan perbandingan 0 persen, 5 persen, 10 persen, dan 15persen. Cetak adonan tanah liat dan abu ampas tebu dengan cetakan segienam.
"Kemudian, adonan baru bata yang sudah dibentuk tersebut dibakar selama 1-2 hari, didinginkan dan batu bata siap diuji. Hasil uji batu bata segi enam di Laboratorium Bahan Bangunan FT dan Laboratorium FMIPA UNY menunjukkan bahwa kadar abu ampas tebu pada batu bata segi enam yang paling optimal sebesar 5 persen karena mempunyai kuat tekan tertinggi dan beban maksimal yaitu sebesar 3,43 MPa dan 22,69 N," katanya.
Dia menjelaskan, porositas dan daya serap air batu bata segi enam dengan kadar abu ampas tebu 5 persen juga relatif sama dengan batu bata segi enam dengan kadar abu ampas tebu 0 persen yaitu sebesar 37,80 persen dan 18,78 persen. Kadar abu ampas tebu 5% dipilih karena pada bata kuat tekan merupakan unsur utama yang menentukan kelayakan bata tersebut sebagai material bahan bangunan.