Mahasiswa UNY ciptakan alat deteksi kerumunan menggunakan blimp drone. Dok: istimewa
Zulhakim Seftiyana Roviyan memaparkan pembuatan alat ini dimulai dengan merangkai beberapa komponen elektronik yaitu flight controller, electronics speed controller, dan motor brushless.
Saat merangkai komponen elektronik, selalu dilakukan pengecekan sebelum menghubungkan ke baterai untuk menghindari terjadinya short circuit current atau korsleting pada komponen elektronik yang digunakan. Untuk pemrograman flight controller dilakukan dengan menggunakan software betaflight, di mana pada software ini dilakukan konfigurasi untuk kendali dari remote control ke flight controller. Sedangkan pembuatan sistem dilakukan secara langsung di SBC raspberry pi4 yang telah dikonfigurasi menggunakan bahasa pemrograman Python.
"Untuk membuat sistem deteksi jarak digunakan library OpenCV dan imutils untuk memproses gambar. Dalam pembuatan program deteksi suhu digunakan kamera thermal Flir Lepton 2.5. Tampilan web aplikasi dibuat dengan menggunakan software visual studio dengan bahasa pemrograman C#," paparnya.
Kemudian, untuk web aplikasi dibuat dengan 2 page meliputi home page dan dashboard, di mana home page berisikan informasi umum sedangkan dashboard berisikan informasi hasil deteksi sistem. Dalam proses integrasi dengan sistem IoT menggunakan VPS (Virtual Private Server) sebagai web server untuk menyimpan data.