Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
64.jpg
ilustrasi laut (pexels.com)

Intinya sih...

  • Bagus Adi Prayogo ditemukan meninggal setelah hilang dalam kecelakaan laut di perairan Debut, Maluku Tenggara.

  • Jumlah korban jiwa bertambah menjadi dua orang, dengan jenazah dibawa ke rumah sakit setempat.

  • Peristiwa terjadi saat 7 mahasiswa KKN-PPN UGM melakukan pengambilan pasir di Pulau Wahru, dengan lima mahasiswa selamat dan dua korban jiwa.

Sleman, IDN Times - Jumlah mahasiswa KKN-PPN UGM yang menjadi korban jiwa dalam insiden perahu terbalik di perairan Ohoi, Desa Debut, Kecamatan Sorbai, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, Selasa (1/7/2025) sore bertambah jadi dua orang. Korban kedua merupakan Bagus Adi Prayogo, mahasiswa Fakultas Kehutanan asal Bojonegoro, Jawa Timur.

1. Ditemukan usai sempat hilang

Potret Universitas Gadjah Mada (ugm.ac.id)

Dalam keterangan resmi UGM, dijelaskan bahwa tubuh Bagus Adi Prayogo ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa malam pukul 23.00 WIT setelah dinyatakan hilang dalam kecelakaan laut di perairan Debut, Maluku Tenggara.

"Mahasiswa yang hilang sudah ditemukan. (Kondisi) meninggal dunia," kata Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM, Rustamadji dalam keterangannya, Selasa (1/7/2025) malam.

2. Korban jiwa dua orang

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Rustamadji bilang, jenazah Bagus Adi Prayogo telah dibawa ke rumah sakit setempat. Dengan hal ini, maka jumlah korban jiwa dalam insiden perahu terbalik ini bertambah jadi dua orang.

Sebelum ini, UGM telah melaporkan Septian Eka Rahmadi, mahasiswa Fakultas Teknik UGM yang meninggal dunia dalam kecelakaan itu. Korban tercatat berdomisili di Sumbawa Besar, NTB.

"Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan," ujar Rustamadji.

3. Lima mahasiswa selamat

Ilustrasi laut (pexels.com/Kellie Churchman)

Peristiwa ini terjadi ketika 7 mahasiswa KKN-PPN UGM melakukan pengambilan pasir di Pulau Wahru untuk program Revitalisasi Terumbu Karang dengan metode Artificial Patch Reef (APR). Ketujuh mahasiswa, termasuk Bagus dan Septian saat itu berangkat bersama lima warga lokal dengan dua unit speedboat pada pukul 11.00 WIT. Namun demikian, salah satu perahu terbalik akibat gelombang pasang dan angin kencang saat perjalanan kembali.

Rustamadji berujar, lima mahasiswa selamat dari insiden ini, sementara Septian meninggal dan Bagus sempat dinyatakan hilang sebelum akhirnya ditemukan tubuhnya oleh warga sekitar.

UGM melalui DPKM dan fakultas terkait masih berkoordinasi dengan bupati beserta jajaran Pemda Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, serta KAGAMA Maluku guna memastikan penanganan darurat, serta memberikan pendampingan dan dukungan bagi mahasiswa yang terdampak.

"UGM tengah melakukan koordinasi intensif antara DPL, Kagama, dan mitra lokal, memberikan dukungan psikologis dan logistik bagi tim mahasiswa, serta memfasilitasi pemulangan jenazah ke daerah asal dengan pendampingan universitas," jelasnya.

Editorial Team