ilustrasi menginap di hotel (freepik.com/lifeforstock)
Situasi ini bak oase di tengah kondisi bisnis perhotelan yang bahkan sampai dihantui pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. Ini adalah imbas berkurangnya pemasukan karena kebijakan efisiensi pemerintah sampai larangan study tour sekolah sejumlah daerah.
Belum lagi soal homestay dan maraknya operasional kost harian, membuat banyak wisatawan beralih ke sana sehingga kian menggerus okupansi perhotelan.
"Yang murah bagi tamu karena (kost harian dan homestay) tidak kena pajak (akomodasi) dan tidak punya izin-izin," ungkap Deddy.
Pemda melalui dinas pariwisata, klaim Deddy, juga belum sampai turun tangan membantu perhotelan menggaet lebih banyak pengunjung lewat program-program tertentu.
Tapi, kata Deddy, PHK itu sampai hari ini juga belum dialami hotel-hotel di DIY. Mereka masih bisa bertahan dengan segala upayanya.
"PHK masih bisa dihindari," kata Deddy.