Sleman, IDN Times - PT Angkasa Pura selaku pengelola Bandara Internasional Adisutjipto mengadakan Kirab Kencana Adisutjipto pada Selasa (31/12). Kirabdigelar untuk mendukung pelestarian kebudayaan Yogyakarta.
Kereta Kencana yang dikirab dibuat pada tahun 1.700-an. Sebelumnya, kereta itu milik Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat yang telah diberikan kepada PT Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara Adisutjipto.
General Manager, PT Angkasa Pura I, Bandara Internasional Adisutjipto, Agus Pandu Purnama mengatakan penyelenggaraan Kirab Kencana Adisutjipto merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan di penghujung tahun. Kirab ini sendiri sudah mulai digelar sejak 2016 lalu.
"Saat ini kirab sudah dijadikan kalender event-nya Yogyakarta. Setiap tahunnya setiap tanggal 31 Desember atau menjelang pergantian tahun kirab digelar. Adanya kirab ini membuktikan kita memang harus cinta budaya, ya karena Yogyakarta sebentar lagi akan jadi suatu tempat pariwisata dunia," katanya, Selasa (31/12).
Pandu menerangkan Kirab Kereta Kencana merupakan bukti komitmen AP I untuk melestarikan budaya lokal. Menurut Pandu, pelestarian budaya lokal merupakan suatu yang harus dilakukan oleh penerus bangsa.
"Kita ingin menularkan kepada masyarakat bahwa kita harus cinta budaya. Karena ingat Yogyakarta menjadi destinasi utamanya Indonesia. Sebentar lagi kita akan kedatangan turis-turis mancanegara. Karena seluruh fasilitas untuk mendatangkan turis itu sudah ada di bandara YIA," katanya
Singgih Raharjo, Kepala Dinas Pariwisata DIY mengatakan, upaya AP I untuk menggelar Kirab Kereta Kencana sangat relevan dan sejajar dengan visi misi Gubernur DIY yang ingin menjadikan Yogyakarta sebagai pusat pendidikan, budaya dan daerah tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara.
"Diturunkan lagi pada visi raperda (rencana induk pembangunan pariwisata) dan sudah masuk dalam perda yakni daerah tujuan pariwisata berbasis budaya berkelas dunia. Kereta Kencana Adisutjipto menjadi kebanggaan Yogyakarta," katanya.